KOTA TANGERANG (Lensametro.com) – Wali Kota Tangerang Sachrudin bersama Wakil Wali Kota Maryono melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Kota Tangerang yang berlokasi di Jalan Pintu Air 10, Kelurahan Mekarsari, Kamis (10/4/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi layanan sosial serta fasilitas bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), seperti orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan orang terlantar.
Dalam sidaknya, Sachrudin menyebut bahwa saat ini terdapat lima penghuni RPS yang mayoritas berasal dari luar Kota Tangerang.
“Tadi ada 5 orang yang tinggal di RPS rata-rata dari luar kota,” terang Sachrudin.
Ia juga menyempatkan diri berbincang dengan para penghuni, yang sebagian besar merupakan lansia dan orang terlantar. Dalam perbincangan tersebut, Sachrudin tampak menyapa hangat seorang perempuan penghuni.
“Asli mana bu?” tanya Sachrudin.
“Jatinegara Pak,” jawab penghuni tersebut.
Kondisi bangunan yang lembab dan penataan ruang yang kurang rapi menjadi sorotan dalam kunjungan ini. RPS diketahui menempati bangunan bekas Balai Latihan Kerja (BLK) sejak tahun 2017. Menanggapi hal tersebut, Sachrudin langsung memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan renovasi dan penataan ulang agar fasilitas tersebut menjadi lebih nyaman.
“Ini baiknya segera dilakukan penataan agar bisa lebih nyaman, termasuk tadi yang Rumah Singgah agar juga direnovasi,” ujarnya didampingi sejumlah kepala dinas.
Usai mengunjungi RPS, Sachrudin juga meninjau pelayanan di Kantor Dinas Sosial Kota Tangerang. Ia menyoroti sistem layanan yang dinilai masih menyulitkan masyarakat, terutama mereka yang berasal dari wilayah pinggiran kota.
“Kasihan warga kita yang ingin mengurus layanan sosialnya kalau harus bolak-balik ke kantor Dinsos. Apalagi tadi ada Ibu-ibu dari Larangan Selatan yang harus jauh-jauh kemari untuk BPJS,” terangnya.
Ia pun meminta agar pelayanan sosial dirancang lebih cepat dan efisien agar masyarakat, terutama yang kurang mampu, bisa mengakses layanan dengan mudah.
“Nanti tolong dibikin sistem pelayanan biar layanannya lebih cepat, sehingga masyarakat apalagi yang kurang mampu dapat lebih mudah dan cepat mengakses layanan yang mereka butuhkan,” imbuhnya. [LM]