TANGERANG; LENSAMETRO – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distrik Sepatan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pengguna listrik.
Dalam sidak tersebut terdapat 50 persen pengguna ditemukan curang. Modusnya yakni mencuri listrik dengan memperbesar daya dengan merusak segel atau lost meter.
Demikian dikatakan pegawai PT. Graha Bara Lestari, Rama, sebagai mitra PLN Distrik perusahaan BUMN PLN Sepatan saat sidak di Jalan Marsekal Surya Darma M1. Bandara Mas, Neglasari, Kota Tangerang, Selasa (2/06/2020).
Pada sidak tersebut, pihaknya membawa 36 personel dari anggota P2TL yang dibentuk menjadi 18 Tim. Dengan dibantu satu anggota Brimob dari Polda Metro Jaya.
Pihaknya berfokus mengontrol semua Box KWH (meter listrik) yang berada di rumah makan, pertokoan dan tempat usaha di sepanjang jalan KM 1 depan Gerbang TOD M1 Bandara Soetta.
“Kami dari PT Graha Bara Lestari sebagai mitra PLN Distrik Sepatan Tangerang setiap hari keliling melakukan pengawasan penggunaan listrik. Karena masih saja ditemukan oknum yang mencari keuntungan dengan melakukan pencurian listrik,” ujar Rama kepada wartawan.
Rama menerangkan, khusus di kawasan pengawasan PLN Sepatan, terdapat 50 persen pelanggaran aksi pencurian listrik di sejumlah tempat.
“Yang kedapatan melanggar akan kita beri tindakan tegas. Yakni dilakukan dengan langkah perdata atau pembayaran denda,” ucapnya.
Lanjutnya, jika pada masalah ini terdapat oknum petugas P2TL PLN nakal yang bekerja sama dengan pelaku pencurian listrik. Perusahaan akan menindak tegas dengan diberhentikan secara tidak Hormat.
Sementara itu, Toni (38) pegawai salah satu warung makan di Jalan marsyekal Surya Darma depan gerbang TOD M1 Bandara Mas, Neglasari, Kota Tangerang, sangat menyayangkan atas kedatangan petugas PLN kelokasinya dengan alasan memeriksa penggunaan aliran listrik dan mengatakan ada kecurangan di kilometer KWH tempatnya.
Menurutnya setiap hari selalu ada petugas harian yang melakukan pemeriksaan kilometer seharus selalu ada laporan setiap hari.
“Kan selalu diperiksa setiap hari kenapa tidak ada laporan dari dulu kalau disini ada kecurangan tidak dengan mendadak seperti ini,” tegasnya.
Dirinya pun bersedia untuk mengikuti semua aturan dari PLN. Namun dengan harapan tidak dilakukan pemutusan listrik.
“Ekonomi lagi susah kalau listrik mati gimana kami mau usaha,” katanya.
Toni menambahkan, jika aliran listrik miliknya diputus oleh pihak PLN dirinya siap membuka permainan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang bermain. (adi/joe)