Presiden Prabowo Luncurkan Gerakan Tanam Serentak, Kabupaten Tangerang Jadi Titik Strategis

Redaksi Lensametro.com
23 Apr 2025 18:36
3 menit membaca

KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Pemerintah terus menggencarkan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Rabu (23/5/2025), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara virtual membuka Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 provinsi, salah satunya di Desa Rancalabuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, yang menjadi titik sentral kegiatan di Provinsi Banten.

Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, menyampaikan bahwa penanaman padi di wilayahnya berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

“Hari ini, kegiatan tanam padi di Kecamatan Kemiri berjalan baik. Saya mendampingi, Pak Gubernur, Pak Kapolda, Wakajati, Kapolres, Danramil secara simbolis memulai tanam pagi dilanjutkan para petani. Kami berharap empat bulan ke depan panennya berhasil,” katanya.

Menurut Bupati, produktivitas gabah di Kabupaten Tangerang rata-rata mencapai 7 ton per hektare. Untuk mendukung hasil tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Pemerintah Provinsi Banten terus memastikan kelancaran distribusi pupuk, alat pertanian, dan obat pengendali hama.

“Ini pencapaian yang sangat baik. Pemerintah daerah bersama Pemprov Banten terus memastikan distribusi pupuk, alat pertanian, dan pengendalian hama berjalan optimal,” pungkasnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga terus bersinergi dengan Bulog untuk penyerapan hasil panen petani dengan harga yang kompetitif.

“Harga gabah sudah mencapai Rp6.500 per kilogram. Ini tentu saja disambut positif para petani karena dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menargetkan luas tanam padi di wilayahnya pada April 2025 mencapai sekitar 38.000 hektare, dengan target produksi gabah sebesar 2,8 juta ton atau setara 1,8 juta ton beras.

“Target produksi gabah tahun ini sebesar 2,8 juta ton, atau setara 1,8 juta ton beras. Ini kami dorong dengan intensifikasi lahan, modernisasi alat, serta perbaikan irigasi,” jelas Andra Soni.

Ia menambahkan bahwa optimalisasi lahan pertanian di wilayah selatan Banten menjadi kunci peningkatan produksi, dan hal itu terus diperkuat dengan kolaborasi lintas sektor.

“Kami didukung Forkopimda dan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor. Dengan semangat gotong royong, Banten siap meningkatkan kontribusi dalam ketahanan pangan nasional,” tutupnya.

Dalam sambutannya dari Banyuasin, Sumatera Selatan, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya efisiensi dan transformasi teknologi di sektor pertanian.

“Dulu menanam satu hektare padi butuh 25 hari. Sekarang, berkat mekanisasi teknologi, 25 hektare bisa ditanam dalam sehari. Ini lompatan besar,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin revolusi hijau dunia, dan ketahanan pangan adalah salah satu pilar utama dalam menjaga stabilitas nasional.

“Indonesia tak hanya mampu swasembada, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia. Kita bisa membantu negara-negara lain. Ini kebanggaan sekaligus tanggung jawab,” tegasnya.

Presiden juga menekankan bahwa selama Indonesia mampu memproduksi pangan sendiri, fluktuasi ekonomi global tidak perlu ditakuti. Yang penting, kata dia, adalah pemerataan kekayaan agar dapat dirasakan seluruh rakyat. [LM]