Begini Kronologis Pesta Miras Berujung Tewasnya Remaja Kabupaten Tangerang di Curug dan Panongan

TANGERANG; LENSAMETRO- Miras maut yang menewaskan lima remaja di Kabupaten Tangerang mulai terkuak. Polisipun telah memeriksa sejumlah saksi.

Lima korbam yang tewas tersebut yakni berinisial MA, YO, BA, FR, dan PE meninggal dunia diwaktu yang berbeda. Korban mengalami gangguan kesehatan yang berbeda mulai dari perut mulas hingga muntah-muntah.

Informasi yang dihimpun, kronologis tewasnya remaja asal Kabupaten Tangerang lantaran diduga usai meneguk miras jenis ciu yang dicampur dengan obat nyamuk oles dan spirtus. Miras tersebut dibeli di wilayah Desa Cukang Galih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang pada Sabtu malam 22 Agustus 2020.

Lokasi pertama, pesta miras dilakukan di sebuah Gubuk di Kecamatan Curug yang kemudian diusir warga. Kemudian, sisa minuman dihabiskan di salah saru ruko di Kawasan Citra Raya, Kecamatan Panongan.

Baca Juga : 17 Terapis dan Alat Kontrasepsi Diamankan Dari Kawasan Citra Raya

Usai menenggak miras oplosan, seorang perempuan berinisial MA merasakan sakit perut dan menginap di kontrakan kawannya di Kecamatan Curug. Kemudian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa oleh kawannya pada pukul 22.00 WIB, di malam yang sama.

Kapolsek Panongan, AKP Rohmad Supriyanto membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengungkap pihaknya telah memeriksa 3 orang saksi.

“Tiga orang saksi tersebut masih dirawat secara intensif,” ungkap Kapolsek Panongan kepasa wartawan, Selasa (25/08/2020) malam.

Terang Kapolsek, tiga orang saksi yang diperiksa menjalani perawatan insentif di RS Hermina Bitung dan RS Mitra Keluarga.

“Saksi sudah dimintai keterangan dan saat ini sedang menyelidiki. Ada tiga orang perempuan yang ikut minum, satu orang diantaranya tewas,” paparnya.

Baca Juga : Pesta Miras, 5 Warga Panongan Tewas 

Terang Kapolsek, lima remaja yang tewas tersebut dua diantaranya dari Kecamatan Panongan dan tiga dari Kecamatan Curug. “Kasus ini masih kita selidiki bersama Polsek Curug untuk melengkapinya,” tukasnya.

Terpisah, Camat Panongan Rudi Lesmana menyayangkan peristiwa tersebut. Terlebih, adanya dua remaja asal Kecamatan Panongan.

“Semoga ini peristiwa terakhir. Dan saya harap kepada orang tua untuk tetap mengawasi anak-anaknya,” tukasnya. (dir/stu/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *