JAKARTA, LENSAMETRO- Mantan Kapolda Banten Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo resmi menjabat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Rabu (27/01/2021).
Mantan Kabareskrim Polri ini dilantik oleh Presiden Joko Widodo menggantikan posisi Jendral Idham Aziz yang telah memasuki masa pensiun.
Pengangkatan pria kelahiran Ambon lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu tertuang dalam surat Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian RI. Surat Keputusan Presiden itu berlaku sejak Listyo resmi diangkat sebagai Kapolri.
Sebelum prosesi pelantikan dimulai, Jokowi yang memimpin upacara tersebut sempat menanyakan kesedian Listyo diambil sumpahnya untuk dilantik menduduki pucuk pimpinan Korps Bhayangkara itu.
“Bersedia saya ambil sumpah berdasar agama Kristen?” tanya Jokowi seperti dikutif lensametro.com dari CNNIndonesia.
“Bersedia,” timpal Listyo.
Setelahnya, Listyo membacakan sumpah jabatan dengan bimbingan pemuka agama bersama Jokowi.
“Demi Tuhan Yang Maha Esa, menyatakan dan janji bersungguh-sungguh bahwa saya akan setia kepada negera kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945,” ucap Listyo, mengulangi perkataan Jokowi di salah satu kalimat sumpah jabatannya.
Usai membacakan sumpah, Listyo kembali mengenakan masker.
Pada pelantikan Kapolri itu, Listyo pun dinaikkan pangkatnya satu tingkat menjadi Jenderal berdasarkan Kepres No.7 Tahun 2021.
Pelantikan Listyo yang digelar di masa pandemi Covid-19 hanya dihadiri beberapa pihak. Salah satunya yakni Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan beberapa jajaran Menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Listyo merupakan calon tunggal dalam proses pemilihan Kapolri. Namanya dikirim Jokowi ke DPR melalui menterinya untuk dimintai persetujuan.
Setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI, persetujuan Listyo diangkat sebagai Kapolri dilakukan dalam rapat Paripurna DPR pada Kamis pekan lalu.
Saat mengikuti Uji Kepatutan dan Kelayakan di DPR, mantan Kapolres Solo ini menyampaikan makalah yang dia buat berkaitan dengan keinginannya memperbaiki tata kelola dan keorganisasian di Polri dengan mengusung konsep transformasi Polri yang Presisi. Presisi dalam konsep tersebut merupakan akronim dari Prediktif, Responsibilitas, Transparasi berkeadilan
Menurutnya, konsep ini merupakan kelanjutan dari konsep Profesional, Modern, dan Terpercaya (Promoter) yang telah diusung sejak era kepimpinan Tito Karnavian sebagai Kapolri.
Selain itu, dia juga berjanji menghidupkan PAM Swakarsa yang memicu resistensi, terutama di kalangan masyarakat sipil, lantaran dianggap membangkitkan gaya Orde Baru dalam menangani keamanan.
Dengan diangkatnya Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri menambah daftar ke tiga mantan Kapolda Banten yang berhasil melesat melesat mejadi pucuk pimpinan Polri.
Sebelum Listyo, dua Kapolri sebelumya juga mantan Kapolda Banten. Keduanya yakni Jenderal (Purn) Timor Pradopo dan Jenderal (Purn) Badrodin Haiti.
Informasi yang dihimpun lensametro.com, Jenderal Pol (Purn) Timur Pradopo memimpin Polri 2010-2013. Sedangkan, Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti menjadi Kapolri 2015-2016. Kedua mantan Kepolri tersebut pernah memimpin Polda Banten.
Badrodin, alumni Akpol 1982 lebih dahulu menjadi Kapolda Banten pada Januari 2005-Desember 2005.
Kemudian digantikan Timur Pradopo, alumni Akpol 1978, yang menjabat Kapolda Banten pada 2005-2008. (cnn/red)