BANTEN; LENSAMETRO – Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Banten menolak Warga Negara Negara Indonesia (WNI) mantan kelompok ISIS dipulangkan.
Demikian dikatakan, H. Amas Tadjuddin , Sekretaris PWNU Provinsi Banten, Selasa (11/02/2020).
Amas menuturkan, pemerintah harus berhitung ulang terkait rencana pemulangan eks ISIS ke Indonesia. Karena akan mengancam ideologi bangsa dan negara.
“Mohon mempertimbangkan secara matang untuk lebih melindungi 250 juta penduduk agar terhindar dari penyebaran virus radikal terorisme ISIS yang hendak mensuriahkan Indonesia,” tegas Sekretaris Tanfidziyah PWNU Banten ini kepada lensametro.com.
Amas yang juga Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten ini mengungkapkan, dari ratusan mantan kelompok ISIS yang minta dipulangkan ke tanah air, terdapat diantara ya warga dari Banten.
“Dari sejumlah data 660 ISIS yang ingin pulang, terdapat orang Banten dengan identifikasi pernah singgah di Banten, atau berdomisili di Banten. Sedangkan jumlahnya belum bisa saya sampaikan saat ini,” tukasnya.
Sementara, Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pandeglang Lukmanul Hakim menolak tehas rencana pemulangan 660 WNI eks ISIS oleh pemerintah.
“Dengan alasan apapun kami menolak.
Penolakan kami seirama dengan orang tua kami (NU). ISIS Itu sudah nyata-nyata meninggalkan Indonesia dan menganggap negeri ini thoghut. Jadi pemulangan mereka (eks ISIS) harus dipikir ulang sama pemerintah,” pungkasnya. (jir/joe)