Bupati Tangerang Sidak Banjir Kutabumi, Pengembang Akan Dipanggil

Redaksi Lensametro.com
7 Jul 2025 08:16
2 menit membaca

KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid turun langsung meninjau kawasan terdampak banjir di wilayah Teluk Jakarta, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Minggu (6/7/2025).

Langkah ini diambil untuk mengidentifikasi penyebab banjir yang telah meresahkan warga selama beberapa waktu terakhir. Dalam kunjungannya, Bupati didampingi Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah dan Anggota DPRD Kabupaten Tangerang.

Mereka menyusuri kawasan Perumahan Puri Teluk Jakarta guna melihat secara langsung kondisi saluran air yang diduga menjadi biang kerok genangan air di permukiman warga.

“Hari ini saya melihat langsung kali yang menjadi penyebab banjir di sekitar kawasan Puri Teluk Jakarta, Kutabumi, Pasar Kemis. Saya didampingi oleh Pak Iwan Kadis Bina Marga dan juga anggota DPRD,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid.

Dari hasil peninjauan tersebut, Bupati menyebutkan bahwa banjir kuat dugaan berasal dari saluran air yang menyempit, khususnya pada jalur menuju Kali Cirarab. Informasi ini diperoleh dari para ketua RT, RW, serta warga sekitar yang turut memberikan keterangan di lokasi.

“Dari hasil tinjauan dan informasi yang diperoleh dari RT, RW, dan warga sekitar, banjir diduga kuat disebabkan oleh penyempitan gorong-gorong atau saluran air yang mengarah ke Kali Cirarab,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, Maesyal Rasyid memerintahkan Camat Pasar Kemis untuk segera memanggil pengembang perumahan terkait. Rapat koordinasi akan digelar pada Senin (7/7/2025) guna meminta penjelasan langsung dari pihak pengembang.

“Saya sudah minta kepada Pak Camat untuk memanggil pihak pengembang agar hadir dalam rapat hari Senin nanti. Kita akan bahas penyebab dan solusi banjir ini agar masyarakat di kawasan Teluk Jakarta tidak lagi mengalami banjir ke depannya,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya penanganan menyeluruh terhadap saluran air, agar tidak ada penyumbatan atau penyempitan yang berujung pada banjir di permukiman.

“Besok kita panggil pengembangnya untuk menjelaskan kenapa bisa terjadi penyempitan saluran air atau gorong-gorong hingga menyebabkan luapan dari anak sungai menuju Kali Cirarab dan akhirnya terjadi banjir,” pungkasnya. [LM]