Beuh, Pengangguran Tertinggi se-Banten Diraih Kabupaten Tangerang

TANGERANG; LENSAMETRO— Angka pengangguran se Provinsi Banten diraih wilayah penyangga Ibukota yakni Kabupaten Tangerang.

Hal itu berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Banten tentang tingkat pengangguran terbuka di kabupaten/kota pada periode Agustus 2020.

Kabupaten Tangerang masuk urutan pertama dengan angka 13,06 disusul Kota Cilegon 12,6, Kabupaten Serang 12,22, Kabupaten Lebak dengan angka 9,63.

Tingginya tingkat pengangguran di wilayah Kabupaten Tangerang menurut Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat karena banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perusahaan yang gulung tikar di tengah pandemi.

Baca Juga ; Treble Winner! Banten Pertahankan Gelar Pengangguran Tertinggi se-Indonesia

Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Disnaker Kabupaten Tangerang Hendra mengungkapkan,  jumlah karyawan yang terkena PHK dan sudah dirumahkan saat ini tercatat  mencapai sekitar 37 ribu orang.

“Tingginya angka PHK para karyawan perusahaan diyakini menjadi penyebab utama angka pengangguran terbuka di Kabupaten Tangerang melesat secara drastis,” ungkap Hendra kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).

Baca Juga ; Kasus Pekerja VS Pengusaha di Kabupaten Tangerang Capai 261, Terbanyak Soal PHK

Selain PHK, kata dia, jumlah perusahaan yang hengkang atau harus angkat kaki menutup aktivitas produksinya di Kabupaten Tangerang juga menjadi salah satu penyebab.

“Hingga akhir Oktober 2020 kemarin, tercatat sudah ada 23 perusahaan besar yang harus gulung tikar lantaran tersumbatnya proses distribusi barang selama pandemi Covid-19,” tandasnya.

Ungkap Hendra, pabrik-pabrik yang hengkang tersebut mayoritas dari padat karya seperti pabrik sepatu. “Bahkan pabrik  komponen otomotif juga ada yang hengkang,” ujar Hendra.

Kabar terbaru, kata Hendra, gelombang PHK besar-besaran juga akan terjadi di salah satu pabrik sepatu di wilayah Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Baca Juga ; Sudah 42 Perusahaan Lakukan PHK di Kabupaten Tangerang

“Saat ini sudah merumahkan sekitar 1.800 karyawannya pada akhir November 2020,” pungkasnya. (stu/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *