Sekolah Belum Buka, Wali Murid di Tangerang Nyerah ‘Main Guru-Guruan’

TANGERANG; LENSAMETRO- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah belum diperbolehkan. Hal itu memantik sejumlah orang tua atau wali murid di Kabupaten Tangerang mengaku menyerah menjadi ‘guru-guran’ di rumahnya.

Pasalnya, sejak sekolah ditutup lantaran pandemi corona. Keputusan belajar di rumah diambil pemerintah. Sehingga orang tua terpaksa menjadi guru sekalian orang tua di rumah.

Salah satu orang tua siswa Masda, warga Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa mengaku menyerah. Sebab, KBM secara online harus memiliki kouta pulsa.

Selain itu, kata Masda tugas anaknya belajar di rumah yang diberikan guru menjadi tanggung jawab bersama istrinya.

Baca Juga : Gubernur Banten Putuskan Siswa Belajar di Rumah Sampai Desember 2020

“Mana harus punya kuota paket juga, kalau ada tugas binggung menjelaskan ke anak,” ujar Masda, salah satu wali murid di SDN Cikupa 3 kepada lensametro.com, Jumat (24/07/2020).

Masda berharap, ada kebijakan pemerintah. Khususnya dinas terkait agar ada subsidi kuota. “Saya harap sekolah juga segera dibuka. Jangan hanya mall dan pasar saja yang dibuka,” ketus pria yang sehari-hari sebagai montir di bengkel ini.

Sementara, salah satu orang tua siswa di Tigaraksa Ratna juga mengeluhkan atas KBM secara online. Karena, sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), juga harus menjadi guru.

“Banyak yang absen, karena terkendala hand phone dan kouta. Kadang dari 30 murid, hanya 14 orang yang bisa belajar secara online,” tukas wali murid dari SDN Sodong 1 ini. (joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *