Sayang Untuk Dilewatkan Surga Tersembunyi di Ujung Pulau Jawa Ini, Namanya Ujung Kulon

PANDEGLANG;LENSAMETRO- Sejumlah destinasi wisata mulai kembali bangkit setelah sekian lama diterjang pandemi.

Namun, wisata yang terletak di ujung pulau Jawa ini sayang untuk dilewatkan. Meskipun baru saja diterjang Tsunami, namun pesonanya tak lekang oleh waktu. Ujung Kulon adalah  surga tersembunyi di ujung pulau jawa.

Salah satu tempat yang amazing di lokasi tersebut selain pantai terhampar luas. Yakni  Kampung Taman Jaya Ujung Kulon, Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang Banten.

Baca Juga ; Geliat Wisata Lesu Dihantam Pandemi, Begini Curhat Tukang Tato di Pantai Carita

Pantauan lensametro.com, selain tersimpain icon Indonesia bagi dunia yaitu Badak Bercula Satu. Ujung Kulon ternyata tersimpan keindahan alam yang sangat menakjubkan.

Salah satu spot selfie di Pantai Ujung Kulon, OKI, Lensametro

Bagaimana tidak, saat menuju Ujung Kulon, di sepanjang jalan Tanjung Lesung menuju arah Cikujang Tanjung Jaya, hamparan jalan berbahu bukit yang berindangkan pohon, serta hamparan pantai yang berada di bawah bahu kanan jalan sungguh memaksa mata untuk bertahan tak berkedip.

Mulusnya hamparan beton yang sesekali bersambung aspal mempermudah akses menuju lokasi.  Kelokan serta tanjakan jalan di tengah perbukitan membuat perjalanan semakin seru dan berseni.

Baca Juga ; DM Tirta Persada Mandalawangi Kembali Dipenuhi Wisatawan 

Saat sampai di lokasi, luasnya pantai berair jernih dan gemericik gelombang seperti memberikan kode selamat datang kepada pengunjung.  Hamparan pasir putih yang terdapat di pinggir laut menambah keindahan pantai yang terbentang di sepanjang garis selatan selat sunda tersebut.

Sejuknya udara akibat rindangan pohon yang berjajar, serta sepoyan tiupan angin menambah suasana nyaman yang seketika menghipnotis  untuk tidak beranjak meninggalkan Tanah Ujung Kulon.

Jembatan selfie terbuat dari kayu berwarna coklat seakan memberikan perintah untuk secepatnya mengabadikan foto di tengah keindahan destinasi yang menginspirasi tersebut.

Suasana semakin takjub kala deretan perahu nelayan yang bersandar di pinggir dermaga pantai, semakin mempercantik gaya artistik yang amat eksotic.

Namun sayang, saat tiba di Desa Taman Jaya dan sampai di Gerbang Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, akses jalan rusak sepanjang sekitar 4 Kilo Meter.

Namun, semua Itu terbayarkan dengan persembahan alam yang membuat letih tenggelam.

Setelah melepaskan birahi destinasi, Warung-warung yang menyediakan aneka makanan, minuman dan jajanan berharga relatif standar makin membuat wisatawan betah untuk berbelanja.

Saat lapar menerjang,  warung pesisir siap menyajikan bakaran ikan dan cumi segar yang langsung diambil dari laut Ujung Kulon plus dengan nasi, sambal, dan lalapan.

Tampak perahu nelayan di samping dermaga Ujung Kulon/Restu, Lensametro

Semua hidangan tersebut, siap mengisi perut keroncongan para wisatawan yang berada di loaksi. Terpenting harganya sangat terjangkau dan tidak akan menguras kantong lebih dalam.

Pihak Badan Taman Nasional Ujung Kulon, H. Juli, mengatakan, untuk menjaga perawatan kawasan di Ujung Kulon,  setiap pengunjung dikenakan retribusi sebesar Rp5000. Sedangkan dan retribusi parkir dihitung per kendaraan senilai Rp5000.

“Itu tarif resmi yang ditetapkan untuk setiap pengunjung, retribusi resmi hanya lima ribu rupiah,” ujar Juli saat ditemui di Posko BTNUK Sumur, Pandeglang, Minggu (15/11/2020).

Meskipun belum terlalu ramai lantaran pandemi , lokasi wisata tersebut sudah mulai dikunjungi sejumlah wisatawan serta sejumlah aktivis sosial yang datang ke lokasi untuk memberikan sejumlah bantuan dan edukasi kepada para warga. Karena tragedi tsunami masih membuat trauma sejumlah warga di lokasi.

Sementara, salah satu pengunjung dari Kabupaten Tangerang Ai Ratna Sriningsih yang datang bersama rombongan untuk kepentingan sosial mengaku takjub dengan keindahan Ujung Kulon.

“Benar juga kata orang-orang, kalau orang Banten belum menginjak Ujung Kulon belum sah disebut orang Banten,” selorohnya. (oq/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *