banner 970x250

Topi Bambu: Warisan Kreatif Kabupaten Tangerang yang Mendunia

Redaksi
30 Agu 2024 19:30
2 menit membaca

KAB. TANGERANG (Lensametro.com) — Kabupaten Tangerang tidak hanya dikenal dengan perkembangan industrinya tetapi juga kaya akan warisan budaya yang mengakar kuat. Salah satu sektor industri kreatif yang telah lama menjadi ciri khas Kabupaten Tangerang adalah kerajinan berbasis bambu, khususnya topi bambu, yang telah mendunia sejak abad ke-19.

Bambu, sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Tangerang, telah menjadi bahan utama dalam kerajinan dan kesenian rakyat di wilayah ini. Keberadaan topi bambu di Tangerang dimulai sejak kedatangan seorang saudagar asal Tiongkok pada abad ke-19 yang awalnya berniat melanjutkan ekspansi dagangnya di Jawa. Namun, setelah melihat melimpahnya bahan baku seperti bambu dan serat pandan di wilayah ini, saudagar tersebut memutuskan untuk memperkenalkan pembuatan topi bambu kepada masyarakat lokal.

Sejak itu, produksi topi bambu pun berkembang pesat. Seluruh anggota masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa, terlibat dalam proses pembuatan topi ini. Topi bambu menjadi ikon Kabupaten Tangerang sejak 1880-an, dan pada masa kolonial Belanda, topi ini bahkan digunakan oleh tentara Koninklijke Netherlands Indie Leger (KNIL) di Indonesia serta diekspor ke Eropa dan Amerika Latin.

“Topi bambu ini menjadi simbol kejayaan kerajinan topi di masa lalu,” ungkap Oey Tjin Eng, seorang pelaku industri kerajinan bambu di Tangerang. Hingga kini, topi bambu masih bertahan di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, menjadi lambang Pemerintahan Kabupaten Tangerang dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Selain sebagai produk kerajinan, bambu juga digunakan dalam pembuatan alat musik dan properti kesenian rakyat di Kabupaten Tangerang, yang memiliki nilai moral universal meskipun berasal dari kreativitas lokal.

Pada tahun 2023, dilakukan pemetaan jumlah pelaku kerajinan dan kesenian rakyat berbasis bambu menggunakan peta GIS (Geographic Information System). Hasil pemetaan menunjukkan ada 367 pengrajin dan pelaku kesenian yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Tangerang.

Kerajinan topi bambu ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga telah mengukir nama Kabupaten Tangerang di kancah internasional. [LM]