PGRI Sebut Upah Guru Honorer di Kabupaten Tangerang Tak Layak

Redaksi
26 Nov 2020 12:23
2 menit membaca

TANGERANG, LENSAMETRO— Saat ini kesejahteraan guru honorer di Kabupaten Tangerang masih jauh dari harapan.

Demikian disampaikan Ketua PGRI Kabupaten Tangerang Bibing Sudarman, di sela-sela kegiatan webinar Pendidikan yang berlangsung di Auditorium Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Rabu, (25/11/2020) dalam Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-75.

Bibing menuturkan, dirinya sangat menyayangkan kondisi guru khususnya honorer yang berada di Kabupaten Tangerang.

Dalam kewajibannya yang menjadi penerang dalam kegelapan, tak sedikit dari mereka yang mendapat upah yang tidak sesuai. Tentunya, kata dia, adanya sebuah kesenjangan dengan upah minimum yang ada di Kabupaten Tangerang.

Baca Juga ; Sekolah Belum Buka, Wali Murid di Tangerang Nyerah Main Guru-Guruan

“Kita berharap upah minimum kabupaten juga diterapkan kepada para guru. Terlebih sudah banyak guru yang mempunyai kualifikasi atau ijazah mengajar,” pungkasnya.

Ia berharap pemerintah  memberikan apresiasi bagi guru yang telah mengabdi hingga puluhan tahun.

“Banyak dari mereka yang belum bisa sejahtera karena gagal di tahap seleksi CPNS dan PPPK. Akhirnya, harapan atas pengabdian yang diberikan selama puluhan tahun kandas hanya dalam satu hari,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pemerintah mengukur kualitas seorang guru dengan alat ukur yang tidak adil alias sederhana. Harusnya ada alat ukur yang diterapkan bagi rekan-rekan guru yang sudah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun. Bisa berupa portofolio yang akan menjadi nilai tambah, pengalaman kerja, dan produk yang dihasilkannya.

“Ini yang harus benar-benar kita kejar, agar kesejahteraan guru dapat diperhatikan,” tandasnya.

Ia menjelaskan, apabila ada guru yang mengabdi lebih dari 20 tahun dan sudah menghasilkan orang-orang hebat seperti menteri, polisi, TNI, dan para pejabat penting lainnya.

“Mereka adalah hasil didikan seorang guru honorer, maka sejatinya para pendidik itu pun harus mendapat penghargaan dari pemerintah,” pungkasnya. (stu/joe)