Jelang Laga Lawan China, Erick Thohir Ingatkan Jangan Ada Lagi Xenophobia di SUGBK!

Redaksi Lensametro.com
2 Jun 2025 21:29
2 menit membaca

JAKARTA (Lensametro.com) – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengingatkan agar insiden rasisme yang terjadi saat laga Indonesia melawan Bahrain tidak terulang lagi. Peringatan itu disampaikannya menjelang pertandingan Timnas Indonesia menghadapi China pada Kamis (5/6/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Suporter Indonesia dikenal dunia karena semangat luar biasa dan kreativitasnya dalam mendukung skuad Garuda, khususnya selama babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dukungan mereka tidak hanya berupa nyanyian semangat, tetapi juga koreografi spektakuler.

Beberapa aksi yang mencuri perhatian antara lain koreografi “Gundala vs Godzilla” saat melawan Jepang dan bentangan Garuda raksasa saat menjamu Bahrain. Kedua koreografi itu menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia sepak bola internasional.

Tetapi di balik pujian, Indonesia juga mendapat sorotan negatif. Saat laga melawan Bahrain, sebagian suporter melakukan tindakan rasisme dan xenophobia, yang membuat FIFA menjatuhkan sanksi denda sekitar Rp400 juta dan pengurangan jumlah penonton sebesar 15 persen.

Menyikapi hal tersebut, Erick Thohir menegaskan pentingnya menjunjung sportivitas dan menjadi tuan rumah yang baik, terlebih saat akan menerima kehadiran sekitar 3.000 suporter asal China.

“Saya rasa kita harus menjadi tuan rumah yang baik. Kalau kita kemarin bisa menyambut supporter dari Arab Saudi, Jepang, Australia dan Bahrain, sama ya support dari China juga kita harus sambut dengan baik,” ujar Erick Thohir, Senin (2/6/2025), usai menyaksikan latihan Timnas di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.

Ia juga menekankan bahwa tindakan diskriminatif seperti rasisme dan xenophobia tidak boleh terjadi lagi, baik saat laga internasional maupun di kompetisi lokal.

“Dan kita dan kita juga harapkan hal-hal seperti yang kemarin teguran FIFA karena ada diskriminasi seperti rasisme atau xenophobia gak boleh terjadi lagi karena sayang karena itu kan menjadi sorotan juga dan saya berulang-ulang sepak bola tidak boleh ada diskriminasi baik kita melawan tim luar negeri tim nasional ataupun diantara kita sendiri. Ya di Liga tidak boleh ada acara-acara yang hal-hal yang justru menjatuhkan sesama anak bangsa,” tegasnya.

Erick berharap atmosfer positif dan dukungan yang energik tetap bisa ditampilkan tanpa menimbulkan masalah. Ia mengajak seluruh suporter untuk menciptakan suasana pertandingan yang kondusif dan membanggakan di mata dunia. [LM]