TANGERANG, LENSAMETRO.com- Sejumlah nelayan di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang mengeluhkan pendangkalan dermaga. Sehingga membuat nelayan sulit untuk menangkap ikan atau melaut.
“Pendangkalan dermaga menjadi kendala kami,” ujar Alan, salah seorang nelayan kepada Camat Mauk Arif Rachman Hakim yang sedang melakukan monitoring di tepat pelelangan ikan.
Kata Alan, dangkalnya dermaga membuat nelayan sulit untuk melaut. Sehingga membuat pendapatan nelayan menjadi berkurang.
“Setahun cuma bisa 4 sampai 5 bulan melaut. Karena laut dangkal, terutama di dermaga,” katanya.
Nelayan lainnya Umed berharap agar dermaga yang dangkal bisa dilakukan normalisasi. Sehingga bisa membantu masyarakat nelayan di Desa Ketapang.
Tak jarang kata Umed, nelayan harus turun dari dermaga untuk mendorong perahu agar bisa bergerak lantaran dangkalnya dermaga.
“Kami minta kalau bisa dermaga yang dangkal dinormalisasi. Selain itu kalau ada program pemerintah untuk nelayan tolong kami diberi sosialisasi,” harapnya.
Sementara, Camat Mauk Arief Rachman Hakim mengatakan, pendangkalan dermaga di Desa Ketapang tersebut dalam waktu dekat akan dilakukan normalisasi.
“Solusinya Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang akan melakukan normalisasi di dermaga,” ucap Arief kepada lensametro.com, Kamis (29/7/2021).
Baca Juga ; Camat Mauk Persiapkan Rumah Singgah 2 Lantai untuk Warga Isoman
Arif menuturkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Program unggulan Bupati Tangerang yang diberi Ama Gerbang Mapan akan membuat sentra-sentra kuliner di sekitar dermaga dan pasar ikan Ketapang.
“Tujuannya selain untuk menambah income nelayan, juga sebagai sarana pendukung pariwisata Ketapang Urban Aquaculture Mauk atau biasa dikenal Taman Mangrove Ketapang,” pungkasnya. (joe)