TANGERANG, LENSAMETRO.com- Melonjaknya kasus covid-19 di wilayah Kabupaten Tangerang dengan over load Rumah Singgah Hotel Yasmin membuat pemerintah setempat melakukan sejumlah solusi.
Salah satunya yakni menyulap gedung milik Pemkab Tangerang menjadi Rumah Singgah Covid-19.
Salah satu Rumah Singgah Covid-19 yang sudah disiapkan yakni berada di wilayah Kecamatan Legok.
Baca Juga ; Malam-malam Bupati Tangerang Pantau PPKM Darurat
Gedung Bersama Keagamaan di wilayah Selatan Kabupaten Tangerang tersebut disulap menjadi Rumah Singgah Covid-19.
Gedung dengan warna cat berwarna hijau tersebut kini terpasang papan nama atau spanduk sebagai Rumah Singgah Covid-19.
Di dalam ruangan sudah terlihat puluhan kasur untuk karantina warga yang terpapar covid-19 beristirahat.
Selain itu, tampak pula mulai tempat tidur, kipas anging, toilet, dapur umum hingga perlengkapan medisnya.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang datang ke lokasi mentakan, kedatangannya sengaja dilakukan untuk memastikan kesiapan Rumah Singgah atau Pondok Karantina warga dalam katagori Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kecamatan Legok.
Baca Juga ; Virtual Dengan Gubernur Banten Jelang PPKM Darurat, Bupati Tangerang Sampaikan Fakta ini
“Setiap kecamatan akan disediakan Rumah Singgah bagi pasein covid-19 OTG,” ujar Zaki.
Zaki berharap, keberadaan Rumah Singgah di Kecamatan Legok bisa membantu masyarakat yang sedang melalukan isolasi mandiri di rumah.
“Disapkan tempatkan yang layak bagi mereka dan aman agar tidak membahayakan keluarganya,” ucap Zaki.
Sementara, Plt Camat Legok Cucu Abdurrosied menambahkan untuk rumah singgah atau Pondok singgah ini di desain untuk karantina para pasien OTG yang saat ini banyak di rumah-rumah masyarakat permukiman padat penduduk.
Baca Juga ;Plt Camat Legok Serap Aspirasi Warga di Program Subuh Keliling
“Saat ini sudah ada 72 orang yang ingin segera mengisi pondok singgah ini, namun kita persiapkan dua tiga hari ini sudah merawat pasien OTG,” ujar Cucu.
Ungkap Cucu kapasitas Rumah Singgah dengan sejumlah fasilitas yang sudah disiapkan baru bisa menampung 30 orang.
“Personil yang akan diturunkan sekitar 30 hingga 50 orang termasuk tenaga medisnya,” pungkasnya. (joe)