SERANG (Lensametro.com) – Kanker payudara masih menjadi momok terbesar bagi perempuan di Indonesia. Menurut laporan Global Cancer Observatory, jenis kanker ini menempati urutan teratas dalam daftar kasus baru tiap tahunnya.
Meski mematikan, kanker payudara bukanlah penyakit yang tak tersentuh harapan. Deteksi sejak dini menjadi langkah krusial untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan peluang sembuh.
Dokter Spesialis Bedah Bethsaida Hospital Serang, dr. Alva Handoko Senjaya Sp.B, FINACS, FICS, menjelaskan bahwa keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada waktu penanganan. “Sebab, jika kanker payudara ditemukan pada tahap awal, tingkat keberhasilan pengobatannya bisa mencapai lebih dari 90 persen,” ujarnya.
Alva menerangkan mekanisme penyakit ini terjadi saat sel-sel abnormal di jaringan payudara tumbuh tak terkendali dan membentuk tumor. Tanpa penanganan cepat, sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Walau penyebab pastinya belum pasti, beberapa faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan kanker, mutasi genetik BRCA1 atau BRCA2, dan gaya hidup tidak sehat dapat memengaruhi peluang seseorang terkena penyakit ini.
Sayangnya, banyak pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi stadium lanjut karena minim pemahaman mengenai gejala awal. “Banyak pasien datang saat sudah stadium lanjut karena tidak menyadari gejala awal atau tidak pernah melakukan screening. Padahal, gejala seperti benjolan di payudara, perubahan bentuk, nyeri tidak biasa, hingga keluarnya cairan dari puting harus segera diperiksa,” jelas dr. Alva Handoko Senjaya Sp.B, FINACS, FICS.
Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin. Beberapa metode yang dapat dipilih meliputi mammografi, USG payudara, dan MRI payudara, disesuaikan dengan kondisi serta tingkat risiko masing-masing individu. Selain itu, pemeriksaan mandiri dengan SADARI juga disarankan meski bukan pengganti skrining profesional, karena dapat membantu mengenali perubahan fisik lebih cepat.
Tak hanya soal deteksi, dr. Alva mendorong masyarakat menerapkan pola hidup sehat sebagai pencegahan tambahan. “Menjaga berat badan ideal, menghindari konsumsi alkohol, berhenti merokok, rajin berolahraga, serta menyusui setelah melahirkan merupakan kebiasaan sederhana yang juga bisa menurunkan risiko kanker payudara,” ujarnya.
Direktur Bethsaida Hospital Serang, dr. Tirtamulya, menambahkan bahwa rumah sakit terus memperkuat layanan deteksi dan pencegahan kanker, terutama melalui fasilitas Women & Children Center serta Klinik Bedah.
“Bethsaida Hospital Serang memiliki fasilitas lengkap dan tenaga medis berpengalaman untuk menangani berbagai masalah kesehatan, termasuk deteksi dan tindakan bedah untuk kanker payudara,” tutup dr. Tirtamulya. [LM]