Gambar ilustrasi dibuat menggunakan AI.Lensametro.com — Beberapa waktu lalu, penyanyi Andien Aisyah sempat menarik perhatian publik bukan karena lagu barunya, tetapi karena pola hidup sehat yang ia jalani. Dalam berbagai wawancara, Andien mengaku kini menerapkan pola makan flexitarian—lebih banyak mengonsumsi makanan nabati tanpa sepenuhnya meninggalkan sumber hewani. Ia juga menerapkan konsep mindful eating, yaitu makan dengan sadar, memperhatikan apa yang dikonsumsi, serta menghargai kebutuhan tubuhnya sendiri. Gaya hidupnya menjadi inspirasi banyak orang yang ingin sehat tanpa harus diet ekstrem.
Kisah itu sederhana, tetapi sangat menginspirasi. Ternyata, untuk hidup sehat kamu tidak harus menyiksa diri dengan diet ketat.
Banyak orang berpikir bahwa pola makan sehat berarti harus menghindari nasi, menahan lapar, atau minum jus hijau seharian. Padahal, kuncinya ada pada kebiasaan kecil yang konsisten. Kalau kamu ingin mulai hidup sehat tanpa stres, coba lima langkah sederhana berikut ini.
Kementerian Kesehatan punya panduan sederhana bernama “Isi Piringku,” yang kini menggantikan konsep lama “4 Sehat 5 Sempurna.” Panduan ini dibuat agar masyarakat lebih mudah memahami proporsi makan yang seimbang tanpa harus menghitung kalori secara rumit. Separuh piring diisi sayur dan buah, sementara sisanya dibagi antara karbohidrat dan protein.
Prinsip ini membantu tubuh mendapatkan gizi seimbang sekaligus mendorong pola makan yang lebih sadar dan teratur. Kamu bisa mulai dengan menambah sayur di setiap makan, atau mengganti sebagian nasi dengan sumber karbohidrat kompleks seperti kentang atau jagung.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa konsumsi gula dan garam masyarakat Indonesia masih jauh di atas batas aman. Rata-rata orang Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram garam per hari, padahal batas aman yang direkomendasikan WHO dan Kemenkes hanya 5 gram per hari (setara satu sendok teh). Untuk gula, konsumsi harian masyarakat bisa mencapai lebih dari 20–25 sendok teh, sedangkan batas aman hanya 4 sendok makan atau sekitar 50 gram per hari.
Padahal, kelebihan gula dan garam dapat meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, hingga penyakit jantung. Kamu enggak harus langsung berhenti total. Mulailah dengan langkah kecil—misalnya mengganti minuman manis dengan infused water, atau mengurangi penggunaan garam saat memasak. Lama-lama, lidahmu akan menyesuaikan, dan tubuh pun terasa lebih ringan.
Kebanyakan dari kita terbiasa makan sambil menatap layar ponsel atau terburu-buru karena kesibukan. Akibatnya, makanan habis sebelum kita benar-benar sadar sedang makan. Padahal, tubuh sebenarnya punya cara alami memberi sinyal kapan lapar dan kapan sudah cukup. Sayangnya, sinyal itu sering terabaikan karena perhatian kita terpecah ke hal lain.
Cobalah mulai dengan hal sederhana: duduk tenang, letakkan ponsel, lalu fokus pada aroma, rasa, dan tekstur makananmu. Kunyah perlahan dan rasakan setiap suapan. Berhenti sebelum kenyang sepenuhnya agar sistem pencernaan bekerja optimal. Dengan membiasakan mindful eating, kamu bukan hanya menjaga berat badan, tetapi juga melatih kesadaran dan rasa syukur atas setiap rezeki yang hadir di piringmu.
Rasa lapar di antara jam makan sering menggoda kita untuk membeli gorengan atau makanan cepat saji. Supaya tidak tergoda, siapkan camilan sehat seperti kacang panggang, buah potong, atau yogurt.
Kamu juga bisa meniru tren meal prep—menyiapkan makanan dan camilan sehat di awal minggu. Dengan begitu, kamu tetap bisa ngemil tanpa rasa bersalah.
Makan sehat itu bukan soal siapa yang paling disiplin atau paling “bersih” makannya, tapi tentang bagaimana kamu bisa konsisten menjaganya setiap hari. Kadang kamu mungkin tergoda menikmati es krim atau gorengan favorit, dan itu bukan masalah. Menyalahkan diri sendiri justru bisa membuatmu stres dan kehilangan semangat untuk kembali ke pola yang sehat.
Yang penting, kamu tetap menjaga keseimbangan di hari-hari berikutnya. Kalau hari ini kamu makan manis, imbangi dengan lebih banyak sayur dan air jernih besok. Kuncinya ada pada perhatian, bukan kesempurnaan. Tubuhmu tidak menuntut pola makan yang ekstrem. Ia hanya butuh kamu mau mendengarkannya dan merawatnya dengan penuh kesadaran.
Menjalani pola makan sehat tidak harus membuat kamu menderita. Semua bisa dimulai dari langkah-langkah kecil, seperti menambah porsi sayur di piring, minum lebih banyak air, atau sekadar makan dengan tenang tanpa tergesa. Seperti kata Andien, ia berusaha memulai makan dengan sayur lebih dulu, lalu diikuti protein. Cara sederhana itu membantunya lebih sadar terhadap apa yang ia makan.
Jadi, kamu pun bisa mulai dari kebiasaan kecil yang konsisten. Tak perlu ekstrem, cukup pelan-pelan tapi pasti menuju hidup yang lebih sehat. [MW]