JAKARTA (Lensametro.com) – Dua puluh tahun berkarya di industri film bukan pencapaian yang bisa disepelekan. Aktor kenamaan Reza Rahadian merayakan tonggak penting itu dengan meluncurkan buku bertajuk Mereka yang Pertama dalam program Refleksi Dua Dasarasa, yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Senin (28/4).
Buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dan menjadi penanda perjalanan panjang Reza di dunia film dan industri kreatif. Tidak sekadar dokumentasi, karya ini merupakan refleksi mendalam atas proses pembelajaran dan transformasi pribadi Reza selama dua dekade kariernya.
Peluncuran buku ini turut dihadiri Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang secara langsung menerima buku tersebut bersama sejumlah tokoh penting, di antaranya Didit Prabowo, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Happy Salma, Rosiana Silalahi, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Tokoh-tokoh budaya dan insan kreatif lainnya yang hadir termasuk Adi Ekatama dari Kompas Gramedia Group, editor buku Andi F. Yahya, koreografer Siko Setyanto, komposer Kasimyn, produser film Gita Fara, penulis skenario Felix K. Nesi, Direktur Jakarta Film Week Rina Damayanti, serta Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival Ajish Dibyo.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi Reza Rahadian. Ia menyebut karya Reza sebagai catatan penting dalam perjalanan seni Indonesia. Kementerian Kebudayaan juga mencatat keterlibatan aktif Reza dalam berbagai program, termasuk penyelenggaraan Festival Film Indonesia dan keikutsertaan dalam ajang film internasional.
“Melalui karya Reza dan sineas Indonesia lainnya, kami menegaskan komitmen untuk mendukung keberlanjutan pengembangan perfilman nasional,” kata Fadli. Ia menambahkan, fokus ke depan adalah memperkuat kehadiran Indonesia di festival internasional dan membangun ekosistem perfilman yang makin kokoh.
Sementara itu, Reza Rahadian menegaskan bahwa Refleksi Dua Dasarasa bukan hanya ajang perayaan, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran dan introspeksi.
“Semua pencapaian saya bermula dari kepercayaan orang lain. Program ini adalah bentuk penghormatan atas perjalanan itu, sekaligus ajakan untuk terus belajar, bertransformasi, dan tetap rendah hati,” ujar Reza dalam keterangannya yang diterima Selasa, 29 April. [LM]