Kesehatan, Puskesmas Kedaung Barat Kecamatan Sepatan Timur, melakukan inovasi program Penalti (MK dan Kenali) Gejala TB upaya untuk menemukan dan mengobati Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru), Jumat (07/04/2023.
Program ini dilakukan oleh petugas puskesmas dengan berkunjung langsung ke rumah-rumah penderita Tuberkulosis (TB). Para petugas kemudian melakukan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekular) pada sampel dahak atau air liur pada keluarga yang kontak dengan si penderita.
Kepala Puskesmas Kedaung Barat, dr Netty Mawarti, mengatakan kegiatan ini disebut juga dengan Skrining TB. Kemudian kegiatan ini sudah melakukan kunjungan ke rumah-rumah sebanyak 4 kali dalam sebulan dalam rangka meningkatkan capaian target skrining kontak pasien TB.
“Target cakupan penemuan pasien TB tahun ini adalah sebanyak 294 kasus. Sementara capaian tahun 2022 mencapai 151 (51,4%). Untuk itu perlu dilakukan skrining kontak ini,” ujar Dr Netty Mawarti
Selain itu, dalam melakukan kunjungan ini pihaknya juga bekerjasama dengan lintas program Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dll.
“Kegiatan ini juga melibatkan program PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) yaitu dengan melakukan pemeriksaan rumah sehat, jamban sehat, ventilasi rumah serta penyuluhan kesehatan lainnya” tuturnya
Sementara itu, masyarakat harus mengetahui bahwa gejala awal muncul TB Paru pada seseorang dapat berupa batuk karena menyerang saluran pernapasan dan juga organ pernapasan, batuk berdahak terus-menerus selama 2 sampai 3 minggu atau lebih.
Kemudian sesak napas, nyeri pada dada, badan lemas dan rasa kurang enak badan, nafsu makan menurun, berat badan menurun, dan biasanya yang muncul adalah berkeringat pada waktu malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan apapun.(ril/red)