PANDEGLANG; LENSAMETRO – Konsep kehidupan New Normal (Penerepan Pola Hidup Baru) untuk menyelamatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 mendapat tanggapan dari politisi PKB Kabupaten Pandeglang.
Ketua DPC PKB Kabupaten Pandeglang H Thoni Fathoni Mukhson mengatakan, semua sektor pergerakan ekonomi terkena imbasnya.
“Pun masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari keberlangsungan hidup di Pondok Pesantren. Sehingga pada new normal, Pemkab Pandeglang harus perhatikan Pondok Pesantren,” tandas Thoni Fathoni Mukhson kepada lensametro.com, Kamis (28/05/2020).
Terlebih terangnya, jargon Kabupaten Pandeglang adalah kota sejuta santri seribu ulama harus dipersiapkan oleh Pemkab Pandeglang dalam mempersiapkan tutorial dandan simulasi protokol kesehatan di Pondok Pesantren.
“Pemerintah harus mampu menfasilitasi Puskestren termasuk tenaga dan alat medis nya, menyiapkan sarana MCK, washtafle portable, melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala, menyiapkan masker dan handsanitaizer dan penyesuaian ruangan untuk karantina standar penerapan physical distancing di pondok pesantren,” ucapnya.
Thoni menambahkan, pemerintah juga harus memberikan Bantuan yang nyata ke ponpes diantaranya adalah memfasilitasi rapid test dan pemeriksaan swab massal untuk seluruh kiayi, tenaga pengajar dan santri sebagai penanda dimulainya kegiatan belajar di pesantren.
“Sangat wajar bila ponpes di Kabupaten Pandeglang mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Pandeglang punya kemampuan untuk merealisasikannya”. Tegasnya.
Terpisah, Pimpinan Pospes Pondok Huffadz Manbaul Qur’an (PHMQ) Sukahati Labuan, Sirojuddin ZA mengatakan, pondok pesantren sudah memberlakukan pola hidup bersih dan sehat sesuai dengan anjuran pemerintah.
“Kita sudah menyiapkan tempat cuci tangan, hansanitaizer dan untuk santri yang baru masuk harus dipastikan dalam kondisi yang steril dari virus,” tandasnya. (jir/joe)