SERANG (Lensametro.com) — Calon Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, tampil percaya diri menjawab berbagai pertanyaan panelis dalam debat perdana pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang yang digelar di Aston Hotel Serang, Sabtu (19/10/2024). Debat ini menjadi ajang bagi kandidat untuk memaparkan visi dan program, terutama terkait tata kelola anggaran, layanan publik berbasis digital, serta dukungan bagi UMKM di Kabupaten Tangerang.
Dalam penjelasannya, Maesyal Rasyid menekankan bahwa proses perencanaan anggaran pembangunan dilakukan secara bertahap, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Semua rencana tersebut dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
“Kemudian diituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang juga disepakati oleh masyarakat,” kata Maesyal, calon Bupati dengan nomor urut 2.
Maesyal juga menggarisbawahi kemajuan Kabupaten Tangerang dalam mengadopsi layanan publik berbasis digital. Menurutnya, layanan konvensional sudah mulai ditinggalkan dan Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menjalankan berbagai inisiatif digitalisasi.
“Kedua, juga ada upaya lain dari kami untuk mempercepat layanan publik di titik-titik tertentu, di antaranya yang sudah didirikan itu di Citra Raya, dan nanti akan kita tambah di Pantura dan Balaraja,” terangnya.
Ia mencontohkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sebagai salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) yang sudah menjalankan layanan berbasis aplikasi.
“Masyarakat tidak perlu datang, dan pengaduan masyarakat juga sudah dilakukan secara aplikasi melalui website. Pemda sudah menjalankan itu, tinggal optimalisasi saja,” katanya.
Dalam bidang ekonomi, Maesyal mengungkapkan bahwa Kabupaten Tangerang memiliki sekitar 661 ribu UMKM dan 500 koperasi. Pemerintah daerah telah memberikan dukungan berupa bantuan modal dengan total anggaran sebesar Rp21 miliar.
“Untuk pembiayaan modal sudah digelontorkan oleh pemerintah daerah sebesar Rp21 miliar dengan nilai bantuan modalnya untuk setiap UMKM sebesar Rp500 juta,” paparnya.
Ke depan, Maesyal berencana mendirikan rumah pemberdayaan UMKM dan mengadakan pelatihan bagi para pembina agar pelaku UMKM lebih memahami manajemen usaha.
“Ke depan, kami akan juga segera mendirikan rumah pemberdayaan UMKM dan melatih pembina pelaku UMKM supaya memahami manajemen usaha yang dijalankan,” pungkasnya. [LM]