SERANG;LENSAMETRO— Ada cerita sedih dan haru di suasan pandemi korona di Ibu Kota Banten. Tepatnya di Kota Serang. Salah seorang warga dikabarkan sudah empat hari tidak makan lantaran tidak bisa bekerja.
Namanya Yuyun Cahyaningsih (37), warga RT 05 RW 08, Kelurahan Pemancangan Baru, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, mengaku sudah empat hari menahan lapar karena tidak bisa mencari nafkah bagi keluarganya.
Sedangkan sang suami, yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh harian lepas, sedang meringkuk sakit dan tidak bisa membiayai kehidupan istri dan dua orang anaknya.
“Kan saya buruh setrika, sejak ada korona ini saya tidak ada pemasukan. Kan enggak boleh keluar, jadi orang-orang ngegosok (nyetrika) sendiri. Anak saya Senin sampai Kamis puasa,” ucap Yuyun Cahyaningsih saat ditemui ke kediamannya, Jumat (03/04/2020).
Ia mengaku, kesulitannya semakin bertambah karena anak-anaknya harus belajar di rumah dengan menggunakan sistem dalam jaringan (Daring).
“Kan sekolah pake online, anak saya tidak memiliki smartphone. Beruntung, wali kelas anaknya berbaik hati dan memberikan handphone untuk belajar di rumah,” katanya.
Yuyun bercerita dia sempat berkeluh kesah kepada seorang pegawai yang diakuinya seorang staf Gubernur Banten, Wahidin Halim. Dia bercerita kalau tidak memiliki beras dan persediaan lainnya, karena kerjaannya sepi.
“Kemarin saya bingung dengan keadaan seperti ini, terus disuruh kontak Relawan Banten Melawan Corona (RBMC) peduli. Itu kepepet aja, malu sebenarnya,” katanya.
Koordinator RBMC Hendra Leo Munggaran mengatakan, pemberian bantuan tersebut berasal dari para donatur dan relawan yang bukan hanya berasal dari wilayah Banten saja.
“Semua elemen harus bahu membahu menyelesaikan persoalan bangsa kita ini,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menegaskan, kesediaan beras di Provinsi Banten aman terkendali. Bahkan dirinya mengusulkan Bulog untuk membeli hasil tani warga Banten tersebut.(dra/joe)