banner 970x250

Hendry Ch Bangun: Peran Penting Media dalam Menjaga Kualitas Pilkada 2024

Redaksi
27 Sep 2024 13:10
2 menit membaca

MEDAN (Lensametro.com) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, menegaskan bahwa media memiliki peran strategis dalam mendukung suksesnya Pilkada Serentak 2024. Hal ini disampaikannya dalam diskusi bertajuk “Keberimbangan Media dalam Pemberitaan Pilkada” yang digelar di TVRI Medan, Kamis (26/9/2024).

Diskusi tersebut menghadirkan narasumber lain, yakni Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, Ketua Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU). Keduanya membahas pentingnya media dalam menjaga transparansi, meningkatkan partisipasi publik, serta memastikan proses Pilkada menghasilkan pemimpin yang kompeten.

Hendry Ch Bangun Peran Penting Media dalam Menjaga Kualitas Pilkada 2024

Kritik Terhadap Ketidaknetralan Media

Prof. Iskandar Zulkarnain menyoroti permasalahan yang kerap muncul dalam pemberitaan Pilkada, yakni ketidaknetralan media. Menurutnya, banyak wartawan yang terlibat langsung dalam tim sukses kandidat. “Banyak wartawan yang terlibat dalam tim sukses, sehingga kualitas pemberitaan bisa terganggu,” ungkapnya. Meski demikian, Prof. Iskandar optimistis bahwa sosialisasi dari pemerintah dan organisasi profesi dapat mendorong masyarakat untuk menerima informasi yang akurat dan berimbang.

Sementara itu, Hendry Ch Bangun menyoroti kondisi media di Indonesia yang masih menghadapi tantangan besar terkait kualitas. “Penelitian Dewan Pers beberapa tahun lalu menunjukkan hanya sekitar 30 persen media di Indonesia yang tergolong sehat,” ujar Hendry. Menurutnya, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di industri media menyebabkan lebih banyak fokus pada kuantitas berita daripada kualitas.

Kesejahteraan Wartawan Memengaruhi Independensi

Dalam diskusi tersebut, Hendry dan Prof. Iskandar juga sepakat bahwa kesejahteraan wartawan menjadi salah satu faktor penentu dalam menjaga independensi dan kualitas pemberitaan. Hendry menambahkan bahwa banyak perusahaan media besar dimiliki oleh pengusaha yang juga terjun di dunia politik. Kondisi ini, menurutnya, memengaruhi objektivitas pemberitaan.

Sebagai solusi, keduanya mengusulkan peran aktif pemerintah dalam meningkatkan kompetensi wartawan melalui pelatihan dan pendidikan yang didukung oleh Dewan Pers dan organisasi profesi. Di samping itu, dukungan finansial berupa subsidi iklan pemerintah juga dianggap penting untuk membantu media konvensional yang tengah mengalami kesulitan ekonomi.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme wartawan dan mendukung terwujudnya Pilkada yang berkualitas, transparan, dan berimbang. [LM]