TANGERANG,LENSAMETRO- Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar mengungkakan ada kekuatan besar dalam kasus pengguasaan lahan di Teluknaga Kabupaten Tangerang.
Kekuatan besar tersebut menurut Haris mampu merubah data pertanahan secara ilegal sehingga seolah menjadi pemilik lahan di lokasi tanah milik banyak warga.
“Kekuatan besar ini dalam arti ada kekuatan yang bisa memaksakan BPN Kabupaten Tangerang dalam tanda kutif merubah data secara ilegal, menggunakan sumber data palsu,” ujar Haris Azhar kepada wartawan, Rabu (3/02021).
“Bisa juga menggunakan boneka-boneka untuk seolah menjadi pemilik tanah. Dan hal ini dilakukan dibanyak Iokasi tanah milik banyak orang,” tambah pria yang juga berprofesi sebagai seorang advokat ini.
BACA JUGA : BPN Bantah Tudingan Pendemo dari Warga Tangerang Utara Tentang NIB Ganda
Menurut Haris, kasus tersebut bukan pelanggaran hukum biasa, dimana ada orang atau kelompok yang bisa mengakses pejabat dan melakukan tindakan sesuai keinginannya.
“Ini bahaya masa negara kalah. Kalau pakai argumentasi bahwa
pengadilan sudah menetapkan A atau B, ini mah sudah diketahui orang banyak ada hakim-hakim yang bisa diatur,” tegasnya lagi.
Mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan pada 2010-2016 menuturkan, terkait adanya pihak yang tidak setuju keberadaan mafia tanah dan menyebut telah terjadi stigmatisasi.
“Terserah saja karena mafia tanah adalah terminologi informal,” imbuhnya.
“Seharusnya kita membiasakan melihat substansinya. Aksi penguasaan Iahan di Teluknaga itu mau dibilang mafia tanah
atau bukan, terserah aja. Toh itu kan hanya terminologi informal aja. kita harus‘ membiasakan melihat substansinya ada kekuatan besar dalam kasus penguasaan lahan di Teluknaga,” tambahnya.
“Apakah semua ini mafia tanah? Silahkan setuju atau tidak. Faktanya hal-hal di atas terjadi. Kalau tidak setuju dengan saya, coba komentator-komentator serta profesor profesor bicara ke korban.Jangan cuma bicara ke media,” pungkasnya.
Sebelumnya dalam instagram pribadinya, mantan Mentei Luar Negeri Dino Patti Djalal terobsesi untuk memfasilitasi pertemuan antara ribuan korban mafia tanah dengan para pejabat terkait.
BACA JUGA ; Lahan Diserobot, Warga Pantura Geruduk Kantor BPN dan DPRD Tangerang
Dia menyebut selain dialami keluargaya beberapa kasus mafia tanah terjadi di Indonesia seperti terjadi Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
“Kasus ini membuat orang makin sadar bahwa masalah ini (korban mafia tanah) banyak terjadi di lapangan. Penting sekali bagi pemerintah untuk mengkaji kebijakan melawan mafia tanah,” papar ria yang juga sempaat enjaaa sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.
Menurut Dino, banyak orang-orang miskin yang menjadi korban. Tanah dicaplok begitu saja, padahal itu tanah dari petani miskin.
“Banyak orang-orang miskin yang kena, kami lihat kemarin di Teluknaga misalnya, itu kan luar biasa. Tanah dicaplok begitu saja, padahal itu tanah dari petani miskin,” ucapnya.
Dino berharap, perlu ada gebrakan agar masalah mafia tanah bisa tertangani dengan baik. Sebab mafia tanah selalu lebih kuat, punya modal dan lebih licik.
“Saya harap polisi berpihak pada korban, pada hukum dan pada rakyat. Bukan pada sindikat,” tegasnya. (kir/joe)