Momen Bersejarah di Jakarta: GKR Pakoe Boewono Sambut Ketua AMKI, Bahas Sinergi Budaya-Media

Redaksi Lensametro.com
10 Jul 2025 17:22
2 menit membaca

JAKARTA (Lensametro.com) – Sebuah momen bersejarah tercipta saat Ketua Umum Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI), Tundra Meliala, bertemu langsung dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakoe Boewono Prameswari Dalem, permaisuri dari SISKS Pakoe Boewono XIII Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Pertemuan digelar dalam suasana hangat dan penuh semangat kebudayaan di sebuah restoran elegan kawasan Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam menjembatani dunia media dan pelestarian budaya Jawa, khususnya melalui kerja sama antara AMKI dan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Sebagai organisasi yang menaungi berbagai sektor media—cetak, televisi, elektronik, dan siber—AMKI menilai kolaborasi dengan institusi budaya merupakan langkah strategis di tengah arus digitalisasi yang makin deras.

“Kami merasa luar biasa bangga dan sangat terhormat karena bisa diterima langsung oleh Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono. Ini bukan sekadar pertemuan formal, tapi bentuk nyata sinergi lintas entitas demi mengangkat nilai-nilai luhur budaya bangsa,” ujar Tundra Meliala.

Ia juga menyoroti bahwa Karaton Surakarta memiliki sejarah panjang keterbukaan terhadap dunia media dan informasi.

“Ini dibuktikan dengan keberadaan dua media bersejarah yang lahir dari rahim keraton, yaitu Mekas dan Bromartani, yang menjadi cerminan bahwa media adalah bagian integral dari dinamika keraton,” tambahnya.

Dari pihak Karaton Surakarta, apresiasi tinggi disampaikan Juru Bicara Resmi sekaligus Sentono Dalem, Kanjeng Raden Aryo (KRA) Samsul Wijoyonagoro. Menurutnya, kunjungan Ketua Umum AMKI bukan hanya sekadar silaturahmi, tetapi memiliki arti strategis dalam membangun jaringan kerja sama budaya dan informasi.

“Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono menyambut baik pertemuan ini. Beliau merasa bangga bisa duduk bersama dengan para CEO media nasional di Jakarta, berdiskusi terbuka soal masa depan budaya Jawa dan kontribusi media dalam pelestariannya. Ini menjadi bukti bahwa budaya bisa hidup berdampingan dengan dunia digital,” ujar KRA Samsul.

Ia menegaskan bahwa Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sejak lama menjadi pusat intelektual dan kultural yang terbuka terhadap berbagai gagasan baru.

“Kami menyambut segala bentuk kerja sama yang memperkuat pelestarian budaya, memperluas jangkauan informasi positif, dan membangun narasi kebangsaan yang berakar dari tradisi luhur,” pungkasnya.

Pertemuan tersebut ditutup dengan semangat bersama untuk membangun ruang kolaboratif antara media dan institusi budaya, baik melalui peliputan kebudayaan, penguatan konten edukatif, maupun pertukaran pemikiran lintas entitas.

Langkah konkret ini diharapkan menjadi contoh harmonisasi antara modernitas dan tradisi dalam menghadapi derasnya arus digitalisasi global. [LM]