JAKARTA, LENSAMETRO- Indonesia kehilangan ulama khasrismatik dan santun Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia, Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 08.38 WIB.
Kabar duka tersebut disampaika oleh Ustaz Yusuf Mansur melalui akun Instagram-nya @yusufmansurnew. “Benar Syeikh Ali wafat,” tulis Ustad Yusuf Mansur.
Perlu diketahui, ulama yang hafal Alquran ini sempat dirawat akibat Covid-19. Namun, Ustad Yusuf Mansur menegaskan kembali jika Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19 sebelum akhirnya meninggal dunia.
Dikutif lensametro.com dari Wikipedia Indonesia, Syekh Ali Jaber memiliki nama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber yang lahir di Madinah pada 3 Februari 1976.
Syekh Ali Jaber meninggalkan satu orang anak bernama Hasa. Sedangkan Istrinya bernam Umi Nadia. Serta memiliki empat saudara kandung yakni Muhammad Saleh Jaber, Ahmad Jaber, Anas Jaber, Husain Jaber.
Syek Ali Jaber memiliki Yayasan yang beralamat di Jalan Raya Jatinegara Barat No.169, RT.5/RW.1, Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Dikutif dari Kompas.com, usia yang masih sangat muda pada 11 tahun, Syekh Ali Jaber telah hafal 30 juz Al Quran dan mulai berdakwah di masjid-masjid.
Hal ini tak lepas dari peran ayahnya yang selalu memotivasi untuk belajar ilmu agama dan Al Quran.
Semua jenjang pendidikannya, baik formal maupun non-formal ditempuh di Kota Madinah. Pada 2008, Syekh Ali Jaber hijrah ke Indonesia dan meneruskan dakwahnya.
Metode dakwahnya yang lembut pun mendapat respons besar dari masyarakat Indonesia. Ia pun giat berdakwah dari kota hingga pelosok daerah.
Pada 2011, Syekah Ali Jaber resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI). Ia juga turut melahirkan banyak generasi penghafal Al Quran, termasuk dalam salah satu program televisi untuk mencari anak-anak penghafal Al Quran.
Pada 2016 lalu, sebuah pemandangan menarik tersaji saat tiga pencuri mencium tangan Syekh Ali Jabir. Hal itu menyusul pada 20 Agustus 2016, ketiga pencuri itu diketahui menggondol mobil Syekh Ali Jaber di kantor yayasannya.
Dengan tangan diborgol, ketiganya mencium tangan Syekh Ali Jaber sambil meminta maaf. “Saya doakan semoga Allah mengampuni karena semua orang pernah berbuat salah. Yang penting jangan lupa shalat,” kata Syekh Ali Jabir saat di Polda Metro Jaya.
Pada September lalu, Syekh Ali Jaber sempat menjadi korban penusukan saat berdakwah di Bandar Lampung. Syekh Ali Jaber sempat menangkis serangan pelaku dan mengalami luka ringan di bahu kanan. Dan vidio penusukan kepada ulama yang santun itu pun viral di sejumlah media sosial. (kom/red)