JAKARTA (Lensametro.com) – Presiden Prabowo Subianto menyerukan negara-negara Islam untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Palestina dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Development Eight Countries (D-8) di Kairo, Mesir. Pernyataan ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, yang menilai langkah tersebut sejalan dengan amanat konstitusi dan mencerminkan keberpihakan moral Indonesia.
“Dalam KTT D-8, Presiden Prabowo menyerukan agar negara-negara Islam bersatu mewujudkan Palestina sebagai negara merdeka. Itu adalah pernyataan yang sesuai dengan amanat konstitusi kita,” kata Hendry saat diwawancarai, Sabtu (21/12/2024).
Hendry menekankan pentingnya peran negara mayoritas Muslim untuk bersikap lebih tegas terhadap isu Palestina.
“Palestina adalah satu-satunya negara yang masih terjajah. Kita pernah merasakan pahitnya penjajahan, sehingga sangat wajar jika Indonesia menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tambahnya.
Presiden Prabowo dalam pidatonya menyoroti minimnya perhatian negara-negara Islam terhadap Palestina. Ia bahkan mengkritik realitas bahwa hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi negara-negara Muslim.
“Hak asasi bukan untuk orang Muslim. Ini adalah kenyataan yang sangat menyedihkan,” ujar Prabowo dalam siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (20/12/2024).
Hendry menilai bahwa apa yang disampaikan Presiden Prabowo adalah fakta yang tak terbantahkan. “Sayangnya, banyak negara di Timur Tengah diam terhadap genosida di Palestina. Sebaliknya, Indonesia, Turki, dan Malaysia justru lebih peduli di kancah internasional,” jelasnya.
Pernyataan Presiden Prabowo juga mendapat sambutan positif dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Melalui akun X-nya, @anwaribrahim, Anwar menyampaikan dukungan atas sikap tegas Prabowo di KTT D-8.
“Saya sampaikan dukungan penuh terhadap ucapan sahabat karib saya, Presiden Prabowo Subianto, dalam Sidang Puncak KTT D-8 baru-baru ini di Kaherah, Mesir,” tulis Anwar pada Sabtu (21/12/2024).
Anwar menilai apa yang disampaikan Prabowo sebagai kebenaran pahit tetapi penting untuk disuarakan. “Apa yang disampaikan Presiden Prabowo harus dicontoh dengan bijaksana, terutama terkait hak kenegaraan Palestina yang merdeka dan berdaulat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Malaysia mendukung penuh kepemimpinan Indonesia di D-8 pada 2025 dan siap bekerja sama erat untuk menjadikan organisasi ini lebih dinamis dan inklusif.
“Sebagai negara serumpun, Malaysia akan bersama Indonesia mengangkat suara negara-negara berkembang,” tutup Anwar.
Hendry berharap ke depan Indonesia dan Malaysia dapat bahu-membahu untuk mendorong negara-negara mayoritas Muslim agar lebih aktif dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam di dunia.
“Peran media juga sangat penting dalam menyuarakan politik luar negeri Indonesia yang, meski nonblok, tetap berjuang untuk agama Islam,” pungkas Hendry. [LM]