KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk merancang konten diorama sejarah Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (20/11/2024) dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Arsip Nasional Republik Indonesia, Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Barat, sejarawan, budayawan, akademisi, hingga seniman kreatif.
Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum Kabupaten Tangerang, Firzada Mahalli, menjelaskan bahwa FGD ini merupakan langkah awal strategis untuk menghasilkan narasi sejarah yang akurat dan edukatif. Firzada menekankan pentingnya diorama sebagai media pembelajaran sejarah yang visual dan interaktif, terutama bagi generasi muda.
“FGD ini diadakan sebagai langkah awal yang strategis dalam merumuskan konten diorama sejarah Kabupaten Tangerang. Melalui diskusi ini, kami ingin menggali perspektif dari para ahli untuk memastikan bahwa diorama yang akan dibuat mampu merepresentasikan perjalanan sejarah Kabupaten Tangerang secara akurat, menarik, dan edukatif,” ujarnya.
Firzada menambahkan bahwa diorama ini merupakan bagian dari pelestarian nilai sejarah Kabupaten Tangerang, yang telah berdiri selama 392 tahun.
“Melalui diorama, generasi muda dapat memahami dan menghargai sejarah daerah ini secara visual dan interaktif. Ini bukan hanya sarana edukasi, tetapi juga cara untuk menanamkan rasa cinta terhadap daerah serta menjaga warisan budaya sebagai identitas kita bersama,” katanya.
Pembangunan fisik diorama direncanakan mulai tahun 2026 melalui skema multiyears, sementara penyusunan kontennya akan dilakukan pada tahun 2025. Upaya ini diharapkan tidak hanya melestarikan nilai-nilai sejarah, tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata edukasi di Kabupaten Tangerang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, Nurul Hayati, menegaskan bahwa proses pembuatan diorama ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak. Menurutnya, kerja sama ini menjadi kunci utama untuk menciptakan diorama yang tidak hanya edukatif, tetapi juga inspiratif.
“Kami berharap diorama ini dapat menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap identitas lokal, serta menjadi daya tarik wisata edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang optimis bahwa diorama ini akan menjadi sarana efektif untuk mengenalkan sejarah dan budaya lokal kepada generasi mendatang, sekaligus memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya Kabupaten Tangerang. [LM]