KOTA TANGSEL; LENSAMETRO- Pilkada Serentak 2020 mulai hangat di Kota Tangsel. Beberapa partai politik terus melakukan penjaringan bakal calon walikota di Daerah paling bungsu di Tangerang Raya tersebut.
Salah satu yang terbaru yakni, parpol besutan Grace Natalie ini telah menggelar seleksi untuk Pilkada Kota (Pilwalkot) Tangsel.
Salah satu yang ikut seleksi yakni ‘Panglima Aparatur Sipil Negara (ASN)’ yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Muhamad.
Orang nomor tiga di Kota Tangsel ini dinilai ‘gagap’ menjelaskan visi – misinya saat berhadapan dengan panitia seleksi Pilkada dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pengamat Politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Adib Miftahul melihat fenomena yang sedikit bias dari arah politik dan pembangunan untuk melihat Tangerang Selatan.
“Itu terlihat dalam papaparan visi misi yang disampaikan Sekertaris Daerah Muhamad,” ujar Adib kepada wartawan, Minggu (19/01/2020).
Menurut Adib, apa yang disampaikan Muhamad selaku bakal calon nyaris tidak melihat terobosan berarti dalam melihat Tangsel untuk lima tahun mendatang.
“Padahal, sebagai Sekda harusnya bisa mengeksplore lebih dalam tentang pencapaian dan apa yg menjadi kelemahan,” tukasnya.
Adib menilai, Muhamad seperti tidak mampu melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Tangsel, dimana retorik normatif semata yang disampaikannya di hadapan penguji PSI. “Tidak ada argumentasi baru dan terbarukan,” tegasnya.
Contohnya tambah Adib, masalah sosial kemasyarakatan seperti perekonomian dan banjir diakui Adib, tidak bisa diurai dengan baik oleh sekertaris sehingga terlihat gamang dan kurang meyakinkan dalam menyampaikan argumentasinya.
“Harusnya, sebagai orang nomor tiga dilingkungan pemeritahan, dia (Muhamad) bisa menjelaskan detail masalah dan langkah apa yang akan diperbuatnya baik saat peristiwa kejadian maupun ketika menjabat sebagai walikota mendatang,” jelasnya.
Adib menambahkan, Retorik semacam itu sangat bisa diterima bila yang menyampaikan adalah kontestan dari luar pemerintahan.
“Sebagai orang dalam pemerintahan, saya sangat tidak bisa memahami argumentasi yang disampaikan tersebut,” terang dosen komunikasi politik ini.
Diakuinya, sebagai sekda dan juga Ketua Tim Penyusunan Anggaran, Muhamad harusnya bisa dan jeli bagaimana melihat dan menata Tangsel dimasa mendatang.
“Inikan langkah dan arah pembangunan rutinitas yang harus bisa diurai dan diselesaikan dengan baik oleh seorang Sekda tidak terkesan gagap kaya begini kelihatannya,” paparnya.
Tetapi, Adib menilai wajar, jika Muhamad tak menyampaikan kelemahan dan persoalan Tangsel. “Bagaimanapun, Muhamad adalah ASN, anak buah Walikota saat ini,” pungkas Analis Politik dan Kebijakan Publik
Universitas UNIS Tangerang ini. (joe)