Kritik GMNI untuk Paslon Mad Romli-Irvansyah: Tak Paham Program Kesehatan dan Blunder Soal Ekonomi

Redaksi
9 Nov 2024 15:18
2 menit membaca

KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang mengkritik keras program unggulan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli-Irvansyah, yang menjanjikan pelayanan berobat gratis menggunakan KTP jika terpilih pada Pilkada 2024. Menurut GMNI, program ini menunjukkan minimnya visi dan pemahaman pasangan calon tersebut terhadap isu kesehatan di Kabupaten Tangerang.

Ketua GMNI Kabupaten Tangerang, Endang Kurnia, menyatakan bahwa program berobat gratis yang diusung oleh Mad Romli-Irvansyah adalah kebijakan yang tidak visioner. Endang menjelaskan, sejak dua tahun lalu Kabupaten Tangerang sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan semesta jaminan kesehatan. Hal ini berarti, warga Kabupaten Tangerang yang belum memiliki BPJS sudah bisa menikmati layanan kesehatan gratis hanya dengan menunjukkan KTP.

“Ketika Pemkab Tangerang menerima penghargaan UHC dari BPJS Kesehatan tepat di HUT ke-390 Kabupaten Tangerang, Pak Mad Romli yang menerima langsung penghargaan itu. Kan ini aneh,” ujar Endang.

Endang menilai, janji Mad Romli-Irvansyah mengenai berobat gratis hanya dengan KTP menunjukkan bahwa mereka tidak memahami program UHC yang telah diterapkan di daerah tersebut. Menurutnya, ini menandakan minimnya wawasan Mad Romli-Irvansyah dalam isu-isu kesehatan.

Lebih lanjut, Endang juga menyebut bahwa Paslon Mad Romli-Irvansyah kurang memahami budaya dan karakter Kabupaten Tangerang secara menyeluruh.

Selain mengkritisi program kesehatan, Endang juga menyentil pernyataan Irvansyah dalam debat perdana Pilbub Tangerang di Aston Hotel Serang, Banten, Sabtu (19/10). Menurut Endang, saat debat, Irvansyah sempat keliru ketika menjawab pertanyaan Maesyal Rasyid tentang cara meningkatkan Indeks Kemandirian Fiskal (IKF) Kabupaten Tangerang. Alih-alih memberikan solusi yang relevan, Irvansyah justru menyatakan akan meningkatkan inflasi, padahal idealnya inflasi harus ditekan serendah mungkin untuk kestabilan ekonomi.

“Yang lebih aneh, meski pernyataan Irvansyah jelas keliru, Mad Romli tidak berupaya mengoreksi pendapat pasangannya itu sepanjang debat,” tambah Endang.

Menutup pernyataannya, Endang menyatakan skeptis terhadap kemampuan Mad Romli-Irvansyah dalam membawa Kabupaten Tangerang menjadi daerah yang unggul, sejahtera, dan religius jika program yang ditawarkan asal-asalan tanpa pemahaman yang memadai.

“Bagaimana mereka (Mad Romli-Irvansyah) mau menciptakan Kabupaten Tangerang Unggul, Sejahtera, dan Religius jika tidak memiliki wawasan yang cukup dan menciptakan program asal-asalan,” pungkasnya. [LM]