JAKARTA (Lensametro.com) – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, optimistis kehadiran Jordi Cruyff sebagai penasihat teknik akan membawa sepak bola Indonesia ke level dunia. Dengan pengalaman panjangnya sebagai pemain, pelatih, hingga sporting director di berbagai klub Eropa dan Asia, Jordi diharapkan mampu meningkatkan kualitas sepak bola nasional, termasuk dalam pengembangan pemain muda.
“Kita dukung dan siap untuk bekerja keras bersama untuk membawa Garuda tampil di pentas dunia. Selamat datang di Indonesia dan selamat bertugas, Jordi!” kata Erick melalui akun Instagram resminya, Selasa.
Erick menegaskan bahwa Jordi akan merancang strategi komprehensif dalam jangka pendek, menengah, dan panjang guna meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
“Dengan pengalamannya di Eropa dan Asia, Jordi Cruyff akan membentuk strategi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia di masa depan, termasuk mengembangkan bakat pemain muda Indonesia,” tuturnya.
Jordi Cruyff, pria kelahiran 9 Februari 1974, menyatakan bahwa Indonesia memiliki gairah luar biasa terhadap sepak bola. Menurutnya, antusiasme tinggi dari masyarakat menjadi modal utama dalam mencapai target ambisius, termasuk tampil di Piala Dunia 2026.
“Pertama, saya rasa kami semua merasa ada passion sepak bola yang luar biasa di negara ini, kita bisa rasakan di mana-mana. Passion adalah hal paling penting jika kita ingin meraih hal-hal ambisius, passion adalah hal utama,” katanya saat diperkenalkan secara resmi di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa.
Sebagai mantan pemain Manchester United dan Barcelona, Jordi memiliki pengalaman bertanding dan melatih di berbagai negara. Hal ini membuatnya cepat beradaptasi dan memahami kondisi sepak bola di Indonesia.
“Memang saya sudah bermain dari usia muda, kemudian ayah saya juga pemain sepak bola. Saya sering berpindah-pindah negara, jadi saya bisa adaptasi dengan cepat di negara-negara yang saya datangi, kemudian saya sering mengamati, jadi saya bisa membuat formula terbaik untuk mengeluarkan potensi terbaik dalam pertimbangan di tim,” tuturnya.
“Jadi hal-hal yang biasanya saya lakukan pertama adalah menganalisis potensi, lalu melihat bagaimana bisa berkembang dari potensi itu,” ungkapnya.
Salah satu tugas utama Jordi adalah membantu menentukan direktur teknik (Dirtek) PSSI yang baru, setelah posisi tersebut kosong sejak kepergian Frank Wormuth pada Desember 2023, pasca-Piala Dunia U-17 di Indonesia.
Jordi menegaskan bahwa sepak bola Indonesia memiliki banyak potensi, tetapi perlu strategi yang tepat agar bisa berkembang maksimal.
“Di sepak bola itu juga penting untuk membuat keputusan dan strategi bagus supaya bisa meraih hasil bagus. Indonesia punya banyak potensi, sehingga butuh strategi yang bagus,” katanya.
Sebagai penasihat teknik, ia akan bekerja sama secara intens dengan pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, untuk menyusun strategi pengembangan sepak bola nasional, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
“Penting juga strategi, short term and long term, supaya sepak bola bisa berkembang,” kata pria 51 tahun itu.
Sebagai pemain profesional, Jordi telah malang melintang di berbagai negara, membela klub-klub ternama seperti Barcelona, Celta Vigo, Alaves, Espanyol (Spanyol), Manchester United (Inggris), De Volewijckers (Belanda), Metalurg Donetsk (Ukraina), dan Valetta (Malta).
Setelah pensiun pada 2010, ia melanjutkan karier sebagai pelatih dan sporting director di berbagai klub dan tim nasional, termasuk De Volewijckers (Belanda), Valetta (Malta), AEK Larnaca (Siprus), Maccabi Tel Aviv (Israel), Chongqing Dangdai Lifan (China), timnas Ekuador, Shenzen FC (China), serta menjadi strategic advisor dan sporting director di Barcelona (Spanyol).
Kini, Jordi siap mengaplikasikan pengalamannya untuk membawa sepak bola Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. [LM]