JAKARTA (Lensametro.com) – Dunia musik Indonesia berduka. Komposer sekaligus penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB di RS Medistra, Jakarta, dalam usia 87 tahun. Kabar wafatnya sang maestro disambut ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan, termasuk Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun… Turut berduka cita atas wafatnya Ibu Titiek Puspa. Indonesia kehilangan sosok yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan seni musik nasional selama lebih dari enam dekade. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Husnul khotimah, Al-fatihah,” ujar Fadli.
Fadli mengenang sosok Titiek Puspa sebagai figur penting dalam perjalanan musik modern Indonesia. Ia menyebut, kiprah sang legenda telah memberi fondasi kuat, makna dalam, dan kekuatan bagi perkembangan musik Tanah Air.
“Ibu Titiek Puspa adalah salah satu figur paling berpengaruh dalam industri musik tanah air. Beliau tak hanya menulis dan menyanyikan lagu-lagu yang melekat dalam memori kolektif bangsa, tetapi juga menjadi inspirasi dan membuka jalan bagi banyak generasi baru untuk berkiprah di panggung seni Indonesia. Kontribusi beliau sangat besar dalam membentuk selera musik nasional dan memperkuat posisi musik Indonesia di ranah budaya populer,” jelas Fadli.
Perjalanan karier Titiek Puspa dimulai sejak remaja, ketika ia menjuarai ajang Bintang Radio 1954 di Jawa Tengah. Sejak itu, ia menorehkan sejarah panjang sebagai penyanyi, pencipta lagu, aktris, dan ikon budaya lintas generasi. Lagu-lagu ciptaannya seperti Kupu-Kupu Malam, Bing, dan Marilah Kemari telah menjadi bagian dari kanon musik nasional. Pada 2008, namanya tercatat dalam daftar 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi Rolling Stone Indonesia.
Fadli Zon juga sempat bertemu langsung dengan Titiek Puspa pada 28 Januari 2025. Ia mengungkapkan kekaguman atas semangat dan kejernihan pemikiran Titiek, yang masih aktif berdiskusi tentang seni dan kebudayaan meski usia telah lanjut.
“Dalam usia 87 tahun, beliau masih sehat, semangat, dan penuh inspirasi. Kami berdiskusi panjang tentang sejarah musik Indonesia dan masa depan kebudayaan kita,” kenang Fadli.
Kini, bangsa kehilangan sosok besar yang telah memberikan kontribusi tak ternilai dalam ranah kebudayaan. Tetapi menurut Fadli, warisan Titiek Puspa akan terus hidup—lewat karya-karya yang tak lekang oleh waktu, lewat pengaruhnya dalam industri musik, dan lewat semangat perjuangannya sebagai seniman perempuan.
“Selamat jalan, Mbak Titiek… Seorang komposer, penyanyi, dan seniman besar yang meninggalkan jejak kuat dalam sejarah musik Indonesia. Terima kasih atas pengabdian dan kontribusi beliau untuk bangsa,” tutup Fadli.
Kementerian Kebudayaan turut menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya atas dedikasi Titiek Puspa sepanjang hidupnya untuk seni dan Indonesia. Doa pun dipanjatkan agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. [LM]