TANGERANG, LENSAMETRO.com- Kepala Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Tangerang Slamet Budhi Mulyanto mengungkapkan, dirinya sudah melaporkan secara tertulis kepada Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar terkait amblasnya Jalan di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga.
“Hari ini saya menghadap Bupati Tangerang, melaporkan secara tertulis atas amblasnya jalan,” ujar Slamet Budhi kepada lensametro.com, Kamis (8/7/2021).
Baca Juga ; Baru 3 Bulan Diperbaiki, Jalan di Tanjung Burung Teluknaga ini Amblas Lagi
Terang Slamet Budhi, wewenang pembangunan di lokasi tersebut yakni Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C2).
Kata Budhi, begitu ia biasa disapa. Bupati Tangerang akan menyurati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar dilakukan pembangunan permanen di lokasi yang rawan longsor tersebut.
“Supaya dibangun sheet pile yakni sejenis pemancang horizontal untuk menahan tanah dari dalam agar tidak terjadi longsor. Kedalaman pancang sepanjang 15 meter,” tukasnya.
Terang Budhi, jika tidak dibangun melalui sheet pile jalur tersebut akan terus mengalami amblas. Karena tidak kuat gerusan Sungai Cisadane.
“Jalan yang rawan longsor tersebut berhimpitan langsung dengan Sungai Cisadane. Sedangkan selama ini dibangun tidak permanen,” katanya.
Lanjut Budhi, selama ini di jalur sepanjang sekitar 1 KM tersebut dibangun tidak secara permanen.
“Cuma diurug, dipasang bronjong dan jepitan besi saja. Seharusnya kan mesti dibangun sheetpile. Tapi kan itu bukan wewenang Pemkab Tangerang” tukas mantan Camat Kosambi ini.
Mantan Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang ini mengungkapkan, untuk membangun di jalur yang longsor sepanjang 150 meter di Desa Tanjung Burung akan memakan biaya sekitar Rp25 miliar.
Perlu diketahui, jalan di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang kembali amblas.
Padahal baru perbaiki pada Maret 2021 yang lalu.
Baca Juga; Rumah Kakek-Nenek ini Amblas di Cisoka Tangerang, BPBD Salahkan Hujan
Sementara, Kepala Bidang SDA pada Dinas Binamarga dan SDA Kabupaten Tangerang Dedi Sukardi mengungkapkan, pihaknya sudah melarang kendaraan bertonase seperti truk untuk melintas jalur tersebut.
“Informasi dari warga banyak truk menerobos jalur tersebut karena adanya pembangunan jalan beton di Kampung Beting, Tanjung Burung,” tukasnya. (joe)