Gubernur Banten Andra Soni Awasi Ketat Kinerja Kepala Sekolah: “Tak Ada Lagi Titipan Siswa!”

Redaksi
25 Apr 2025 19:43
3 menit membaca

SERANG (Lensametro.com) – Gubernur Banten Andra Soni melontarkan pesan tegas kepada para kepala sekolah SMA, SMK, dan SKh Negeri se-Provinsi Banten. Dalam kegiatan pembinaan di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Jumat (25/4/2025), ia menekankan pentingnya integritas, transparansi, dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas pendidikan.

Di hadapan para kepala sekolah, Gubernur Andra menegaskan bahwa dirinya akan memantau langsung kinerja mereka dan mengevaluasi secara berkala.

“Saya akan menilai langsung kinerja Bapak dan Ibu. Saya akan terus memonitor peran dan fungsi kepala sekolah agar dapat dijalankan sebaik-baiknya,” tegas Andra Soni.

Ia juga menyampaikan bahwa penempatan guru maupun kepala sekolah menjadi wewenangnya sebagai Gubernur, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Lebih jauh, Andra meminta agar pembinaan tidak hanya menyasar kepala sekolah, tetapi juga tenaga administrasi (TU) dan bendahara sekolah. Ia menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten agar segera menjadwalkan pembinaan lanjutan untuk mereka.

“Kita setiap tahun diaudit dalam hal pelaporan keuangan daerah. Saya tidak ingin para aparatur di sekolah atau kepala sekolah tersandung masalah hanya karena pelaporan keuangan yang tidak sesuai. Oleh karena itu, pembinaan kepada TU dan bendahara sangat penting,” ujarnya.

Mengenai Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang menggantikan PPDB, Andra Soni menegaskan tidak akan ada intervensi, apalagi praktik titipan siswa. Ia menyatakan bahwa sekolah bukan tempat berbisnis, tetapi ruang mendidik generasi bangsa.

“Sekolah adalah tempat mendidik, bukan tempat berbisnis. Tidak boleh lagi ada tambahan rombel di belakang. Semua harus sesuai aturan yang berlaku. Karena kita sudah punya solusi yaitu Sekolah Gratis,” tegasnya.
“Kalau masih ada titipan, maka sia-sia Program Sekolah Gratis itu,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga membuka ruang komunikasi secara langsung. Ia mempersilakan kepala sekolah bersurat kepadanya untuk menyampaikan aspirasi, termasuk keluhan soal penempatan kerja yang terlalu jauh dari domisili.

“Kepala sekolah adalah jabatan yang sangat mulia. Maka menjadi tugas saya untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan profesi ini. Kita akan beri kesempatan yang sama kepada semua orang. Penempatan kepala sekolah diupayakan tetap dalam satu Kabupaten/Kota,” ungkapnya.

Menutup arahannya, Gubernur kembali menekankan pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan yang berkeadilan.

“Banten harus maju, harus adil, dan semua anak harus punya kesempatan yang sama untuk sekolah. Itu hanya bisa tercapai kalau kita jauh dari praktik korupsi,” pungkasnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, turut menyampaikan bahwa para kepala sekolah sangat menantikan pembinaan langsung dari Gubernur.

“Untuk menyukseskan itu, kami tentu membutuhkan arahan dalam menyukseskan berbagai program yang akan dilaksanakan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pengelolaan program seperti BOS dan pemenuhan sarana prasarana sekolah terus diupayakan secara bertahap. Ia berharap dunia pendidikan di Banten makin maju dan inklusif. [LM]