JAKARTA (Lensametro.com) – Dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia, PT Midi Utama Indonesia Tbk atau Alfamidi kembali menunjukkan komitmennya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini telah membantu puluhan anak balita di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Medan, Manado, Ternate, dan Kendari, untuk terbebas dari stunting setelah menjalani program tersebut selama enam bulan.
Bantuan yang diberikan Alfamidi berupa telur dan makanan bergizi lainnya telah secara signifikan meningkatkan status gizi anak-anak penerima manfaat. Anak-anak yang sebelumnya mengalami masalah gizi kini tumbuh lebih sehat.
Retriantina Marhendra, Corporate Communication Alfamidi, menyatakan bahwa Alfamidi menyadari pentingnya peran semua pihak dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. “Oleh sebab itu, Alfamidi berkomitmen melalui program CSR penanganan stunting ini untuk membawa dampak positif bagi anak-anak Indonesia,” jelasnya.
Bantuan yang diberikan berupa 60 butir telur setiap bulannya bagi setiap anak, berdasarkan kandungan gizinya yang kaya. “Satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein, vitamin A, B, D, K, serta mineral seperti kolin, yodium, dan seng. Nutrisi ini mendukung pertumbuhan, perkembangan saraf, serta kesehatan otak anak,” ungkap Retriantina.
Program ini mendapatkan apresiasi dari para orang tua penerima manfaat, seperti Kasiyani, seorang ibu asal Ternate yang putrinya, Aisyah Sabian, menerima bantuan pada tahun 2023. “Setelah dapat bantuan dan masuk dalam program ini, Alhamdulillah makannya enak dan perkembangannya bagus,” ujar Kasiyani, yang melihat perkembangan positif pada putrinya selama mengikuti program tersebut. Kini, Aisyah yang berusia tiga tahun tumbuh lebih lincah, dengan berat dan tinggi badan yang meningkat.
Hal serupa diungkapkan Danradatu, seorang ibu dari Bombana, Kendari, Sulawesi Tenggara. Anak-anaknya turut merasakan manfaat program ini. “Alhamdulillah terbantu dengan adanya program ini. Dengan adanya program ini jadi lebih tahu lagi perkembangan anak sesuai usianya,” katanya.
Stunting disebabkan oleh kekurangan zat gizi mikro seperti vitamin A, zat besi, folat, dan seng. Kekurangan mikronutrien ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak serta meningkatkan risiko infeksi.
Plh Sekda Tapanuli Tengah, Erman Syahrin Lubis, turut mengapresiasi upaya PT Midi Utama Indonesia Tbk. “Pemberian bantuan berupa telur sebagai sumber protein sangat penting untuk mendukung gizi anak-anak di Kabupaten Tapanuli Tengah,” ujarnya.
Ia juga mendorong semua pihak untuk turut berkontribusi melalui program CSR dalam mendukung percepatan penurunan stunting di daerah tersebut.
Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa masih ada sekitar 4,5 juta anak balita di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi (wasting), serta 760.000 anak dengan status gizi buruk. Oleh sebab itu, pemerintah terus mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam menangani stunting.
Ke depannya, Alfamidi berencana untuk memperluas cakupan program penanganan stunting ini ke wilayah-wilayah lain seperti Bekasi, Boyolali, Pasuruan, Samarinda, Palu, dan Ambon. Pada tahun 2024, program ini ditargetkan menjangkau 290 anak, yang diharapkan dapat mendukung lahirnya generasi emas Indonesia. [LM]