Tokoh Penggagas Provinsi Banten Tegaskan: Provinsi Ini Berdiri dari Perjuangan, Bukan Pemberian

Redaksi Lensametro
5 Okt 2025 10:56
2 menit membaca

SERANG (Lensametro.com) – Seperempat abad sudah Provinsi Banten berdiri. Dalam usia ke-25 tahun ini, sejumlah tokoh menegaskan harapan besar agar provinsi yang lahir dari perjuangan rakyat itu terus maju dan sejahtera. Dengan pemerintah yang dekat dengan rakyat serta kekuatan fiskal yang kuat, cita-cita para pendiri Banten diyakini akan makin dekat dengan kenyataan.

Ketua Badan Koordinasi (Bakor) Pembentukan Provinsi Banten, Tubagus (Tb) Tryana Sjam’un, mengingatkan bahwa lahirnya Banten bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan panjang dari masyarakat yang ingin mengatur rumah tangganya sendiri.

“Cita-citanya hanya satu, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten,” kata Tryana Sjam’un saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Sabtu (4/10/2025).

Ia menekankan, perjuangan panjang itu harus terus diingat oleh para pemimpin daerah, baik di eksekutif maupun legislatif. Mereka memegang amanah besar untuk menjaga semangat pembentukan provinsi yang bertujuan bagi kesejahteraan rakyat.

“Di pundak bapak-bapak semua, masa depan Provinsi Banten ini berada. Jangan sampai melupakan masyarakat karena Banten dibentuk untuk kepentingan rakyat,” ujarnya.

Tryana menambahkan, kesejahteraan rakyat harus tetap menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pembangunan. Ia berharap seluruh pihak berkomitmen menjaga dan mengelola Banten dengan sungguh-sungguh agar manfaat pembangunan dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

“Kita urus Banten ini dengan sebaik-baiknya sehingga bisa dinikmati semua warga Banten,” pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan, Hoiruddin Hasibuan, menyebut usia 25 tahun merupakan momentum penting bagi Banten untuk menengok kembali perjalanan sejarah, sekaligus menatap masa depan dengan optimisme baru.

“Sejarah pembentukan Provinsi Banten adalah aspirasi rakyat yang difasilitasi negara agar masyarakat Banten bisa mengelola potensi daerahnya secara optimal,” katanya.

Hoiruddin menjelaskan, posisi Banten yang strategis sebagai pintu gerbang Pulau Jawa menjadikannya wilayah dengan potensi besar di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, industri, perdagangan, jasa, hingga pariwisata dan kebudayaan lokal.

“Apalagi kekuatan fiskal APBD Banten cukup kuat, hampir 70 persen pembiayaan ditopang dari PAD,” jelasnya.

Dengan dukungan fiskal yang solid dan program pembangunan yang dijalankan oleh gubernur serta wakil gubernur, Hoiruddin optimistis Banten akan berkembang lebih cepat. Ia meyakini masyarakat Banten ke depan akan hidup lebih maju dan sejahtera sesuai cita-cita para pendiri provinsi. [LM]