TANGSEL (Lensametro.com) – Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah mengingatkan pentingnya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut ia sampaikan usai menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Anak di Alun-Alun Pondok Aren, Tangsel, Minggu (1/6/2025).
Dalam pernyataannya, A Dimyati menekankan bahwa Pancasila merupakan pondasi utama dan norma dasar kehidupan berbangsa yang harus terus dijaga dan diterapkan. Ia menyebut, nilai-nilai Pancasila tidak bertentangan dengan agama dan keyakinan yang dianut oleh Bangsa Indonesia, justru sangat selaras.
“Pada poin pertama, nilai Pancasila harus mempercayai tuhan. Dengan sila pertama ini, jika diyakini betul-betul, ini merupakan penuntun utama bagi semua untuk selamat di dunia dan akhirat,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan makna pada sila kedua yang berkaitan dengan rasa kemanusiaan. “Kemudian di pasal kedua, itu merupakan hubungan kemanusiaan atau humanity atau rasa kemanusiaa. Poin ini jika kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maka akan membawa keharmonisan dalam bertetangga dan bernegara,” jelasnya.
A Dimyati juga menyoroti pentingnya sila ketiga yang menekankan Persatuan Indonesia. Menurutnya, Pancasila menjadi wadah yang mempersatukan seluruh elemen anak bangsa dalam segala perbedaan.
“Ideologi Pancasila mempersatukan seluruh perbedaan yang ada,” katanya.
Sila keempat, lanjutnya, diimplementasikan melalui sistem demokrasi, di mana rakyat memegang kedaulatan tertinggi melalui pemilu langsung.
“Dari hasil demokrasi itu, rakyat Indonesia kemudian mendapatkan pemimpin yang dipilih langsung berasaskan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,” ujarnya.
Ia menyimpulkan, sila kelima tentang keadilan sosial merupakan ujung dari seluruh nilai yang ada dalam Pancasila.
“Sosial justice atau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah cita-cita dari semua para pendiri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, seluruh poin dalam Pancasila itu tidak bisa dipisahkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI Kolonel (Sus) Harianto turut menyampaikan pentingnya memahami Pancasila secara utuh.
“Pancasila itu merupakan pandangan hidup kita dalam berbangsa dan bernegara. Ideologi bangsa. Perjanjian luhur cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia,” katanya.
Harianto menekankan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara semata, tetapi juga mencerminkan nilai dan fungsi yang menyatukan kehidupan bangsa.
Ia menyebut Pancasila lahir dari proses panjang yang mengakomodasi beragam unsur dalam masyarakat Indonesia. “Pancasila mempunyai sejarah panjang dalam proses pendiriannya. Melalui lima poin Pancasila itu, semua unsur dengan perbedaan yang ada terwadahi di dalamnya. Maka dari itu, nilai-nilai Pancasila ini harus bisa dipahami oleh para generasi bangsa secara menyeluruh,” katanya.
“Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh, ia tidak bisa dipisahkan,” pungkasnya. [LM]