Operasi Berantas Jaya Digelar, Polres Metro Tangerang Kota Siap Lawan Premanisme

Redaksi Lensametro.com
12 Mei 2025 13:11
2 menit membaca

KOTA TANGERANG (Lensametro.com) – Dalam upaya menekan aksi premanisme dan kejahatan jalanan, Polres Metro Tangerang Kota menggelar patroli intensif dalam rangka “Operasi Berantas Jaya-2025”. Operasi ini menyasar berbagai bentuk premanisme, baik yang dilakukan secara individu maupun berkelompok, termasuk debt collector ilegal, tawuran, hingga kejahatan jalanan lainnya.

Patroli ini diawali dengan apel kesiapan yang dipimpin langsung Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, didampingi Wakapolres AKBP Eko Bagus Riyadi serta para pejabat utama (PJU) Polres, pada Minggu (11/5/2025) malam WIB.

Operasi Berantas Jaya-2025 akan berlangsung selama 15 hari, mulai 9 hingga 23 Mei 2025, dan dilaksanakan serentak di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya, termasuk di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota.

Dalam apel tersebut, Kapolres Zain Dwi Nugroho mengungkapkan, sebanyak 90 personel gabungan dari Polri (fungsi Reskrim, Samapta, Binmas, Intelkam hingga seluruh Polsek jajaran), TNI, dan Satpol PP dikerahkan untuk mendukung patroli ini.

Patroli difokuskan di lokasi-lokasi keramaian dan area rawan kejahatan, seperti Taman Elektrik depan Pemkot Tangerang, Lapangan Ahmad Yani Tangerang, dan kawasan Pasar Lama Tangerang.

“Dalam Operasi Berantas Jaya ini sasarannya antara lain terkait tindak pidana premanisme, begal, curanmor, tawuran, mata elang dan oknum ormas yang melakukan kegiatan meresahkan masyarakat di tempat keramaian dan termasuk yang menempati lahan-lahan yang bukan miliknya,” ujar Kapolres.

Zain menegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang tidak boleh tunduk terhadap aksi premanisme. Ia menekankan pentingnya kehadiran negara dalam menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Malam ini kita kerahkan 90 personil gabungan dibagi dalam 3 tim, kita harus hadir sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat. Negara jangan takut terhadap aksi premanisme. Negara tidak boleh kalah dengan preman. Negara kita adalah negara hukum. Polisi harus hadir di tengah-tengah masyarakat,” pesan Zain.

Ia menambahkan, patroli pencegahan ini akan dilakukan secara rutin dan masif, disertai himbauan kepada masyarakat melalui media sosial serta pemasangan spanduk di titik-titik strategis.

“Untuk menimbulkan efek deterance juga didukung dengan kegiatan penegakan hukum terhadap segala bentuk aksi premanisme yang terjadi,” pungkasnya. [LM]