KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Upaya untuk memekarkan wilayah Kabupaten Tangerang menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) Tangerang Utara dan Tangerang Tengah kembali kandas.
Rekomendasi dari anggota Panitia Khusus (Pansus) DPRD agar DOB tersebut dimasukkan ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 ditolak secara tegas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja.
Dalam rapat Pansus yang berlangsung baru-baru ini, Soma menyampaikan bahwa mencantumkan DOB secara eksplisit dalam RPJMD bisa menjadi jebakan kebijakan di masa depan.
“Kaitan dengan pembentukan Daerah Otonomi Baru sesuai yang telah disampaikan ketua pansus. Kita sepakat tidak perlu secara eksplisit dituangkan dalam RPJMD. Nanti akan menjebak kita semua,” tegas Soma, sebagaimana dikutip dari video rapat yang diterima barayanews.com, Minggu (3/8/2025).
Soma juga menjelaskan bahwa antrian pemekaran daerah di Indonesia saat ini sudah mencapai lebih dari 300 wilayah. Di sisi lain, moratorium pemekaran masih berlangsung dan kondisi ekonomi makro Indonesia belum stabil.
“Jadi banyak faktor yang nanti akan menjebak kita semua kalau dituangkan secara eksplisit dalam RPJMD,” pungkasnya.
Sebagai solusi, Soma mengusulkan agar istilah “Daerah Otonomi Baru” diganti menjadi “pengembangan wilayah” untuk menghindari konsekuensi administratif dan politik yang tidak diinginkan.
“Jadi saya sepakat kata-katanya kita perhalus dengan pengembangan wilayah,” tandasnya.
Menanggapi penolakan tersebut, Anggota Pansus 1 DPRD, Chris Indra Wijaya, menyatakan bahwa wacana pembentukan DOB Tangerang Utara sejatinya bukan hal baru. Isu ini telah bergulir sejak masa kepemimpinan Bupati Ismet Iskandar hingga diteruskan oleh Zaki Iskandar.
“Menurut saya sudah waktunya kita buka secara terang benderang DOB Tangerang Utara. Ini dicetuskan bukan hari ini saja, sudah dari 2 periode lalu,” katanya.
Dalam rapat itu, Chris juga menyerahkan resume aspirasi dari Badan Pemekaran Daerah (Bapeda) Tangerang Utara sebagai bahan pertimbangan Pemkab Tangerang.
Sementara itu, Ketua Tim Bapeda Tangerang Utara, Prayogo Ahmad Zaidi, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mundur meski penolakan kembali terjadi.
” Tidak hanya DOB Tangerang Utara, Tangerang Tengah ditolak. Tapi itu semua tidak membuat Tim Bapeda surut. Justru menjadi pemicu agar kami terus melakukan konsolidasi dan kajian lebih lanjut,” tandasnya. [LM]