Opini Erna Ummu Aqilah
Negara tercinta Indonesia, telah memiliki presiden baru. Rakyat bersukacita menyaksikan pelantikan, pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dengan masa jabatan periode 2024-2029, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI Jakarta, pada hari Minggu 20 Oktober 2024.
Keduanya secara resmi dilantik oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Masing-masing mengucapkan sumpah jabatan,”Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada nusa dan bangsa. Kemudian dilanjutkan oleh Wakil Presiden yang mengambil sumpah jabatan.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh para menteri, Staf Khusus, utusan khusus dan lainnya. Mereka tergabung dalam Susunan Kabinet Pemerintah Republik Indonesia dengan nama “Kabinet Merah Putih” yang resmi dilantik di Istana Merdeka Jakarta, Minggu 20 Oktober 2024.
Dengan adanya pemerintahan yang baru, tentunya rakyat berharap negara tercinta ini bisa lebih baik kedepannya. Baik dari segi ekonomi, keamanan, sosial, politik, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan dapat segera diwujudkan.
Namun jika kita melihat dari periode-periode sebelumnya, harapan serupa juga selalu dititipkan pada setiap presiden terpilih. Faktanya, sampai saat ini, harapan itu sulit diwujudkan. Justru kesejahteraan makin jauh dirasakan, terutama oleh rakyat menengah kebawah. Sulitnya mencari kerja, tingginya harga kebutuhan pokok, hingga mahalnya biaya kesehatan dan pendidikan masih menjadi PR bersama.
Rasulullah Saw telah mengingatkan kepada kita semua. “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”(HR Bukhari dan Muslim).
Di Hadits lainnya Rasulullah juga dengan sangat tegas dan keras memberikan peringatan.
“Sesungguhnya di dalam neraka Jahanam itu terdapat lembah, dan di lembah itu terdapat sumur yang bernama Habhab. Allah pasti akan menempatkan setiap penguasa yang sewenang-wenang dan menentang kebenaran di dalamnya.”(HR Ath Thabrani, Al Hakim dan Adz Dzahabi).
Begitu dahsyat dan mengerikan ancaman Allah, terhadap pemimpin yang tidak amanah serta zalim. Pantas saja para sahabat dulu ketika diberi amanah menjadi pemimpin mereka menolak, sebab khawatir tidak mampu menjalankan amanah yang sangat berat tersebut. Karena mereka takut ancaman Allah yang akan ditimpakan kepadanya bila gagal menjalankan amanah.
Para sahabat menganggap amanah sebuah ujian bahkan musibah bagi mereka, karenanya mereka selalu berhati-hati dan waspada terhadap amanah yang dipikulnya. Bukan sebaliknya, memperebutkan jabatan dan menganggap anugrah ketika mendapatkannya, sehingga mengadakan pesta dan lainnya.
Semoga kita senantiasa berperilaku adil, terhadap amanah apapun yang kita pikul. Berusaha menjalankan dengan sepenuh hati, sebab sekecil apapun itu akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.
Sebab Rasulullah Saw begitu bencinya terhadap pemimpin Zalim, hingga beliau mendoakan, ” Wahai Allah, Barang siapa memimpin suatu urusan umatku, lalu dia menyusahkannya, maka usahakanlah dia.”(HR Mutafaq’alaih).
Mari kita berdoa, semoga negara kita tercinta senantiasa dijaga dan lindungi Allah SWT, dijauhkan dari pemimpin yang khianat, diberikan pemimpin yang amanah, taat, beriman, bertakwa, sehingga rakyat hidup sejahtera dan bahagia selamat dunia akhirat aamiin. [LM]