Waduh, Jumlah Pekerja Migran Indonesia Ilegal Capai 5,3 Juta Orang 

BANTEN;LENSAMETRO— Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat jumlah pekerja migran Indonesia yang terdaftar secara resmi ada sekitar 3,7 juta orang. Sedangkan, berdasarkan hasil survei World Bank Pekerja Migran Indonesia  mencapai 9 juta orang.

“Sehingga terdapat selisih 5,3 pekerja migran Indonesia yang ilegal atau melalui sindikat,” ujar Benny Ramdhani, Kepala BP2MI saat menghadiri acara Migrant Day di Kantor Unit Pelaksana Teknis BM2MI wilayah Serang, Kamis (19/11/2020).

Benny menuturkan, pihaknya akan memerangi secara total sindikat pengiriman ilegal, dan memastikan tidak akan kompromi dengan mereka, kecuali para sindikat pengiriman ilegal tersebut berhenti melakukannya.

“Ini bisnis kotor, mengekploitasi orang melalui pekerja dengan mendapatkan uang dengan jumlah yang sangat besar. Tentu pekerja migran itu melalui jalur sindikat akan berpotensi mengalami berbagai macam kekerasan nantinya,” ujarnya.

Baca Juga ; 2 Pelaku Human Trafficking di Ibu Kota Banten Diciduk Polisi

Benny menjelaskan, dengan mendaftar secara resmi maka para pekerja migran Indonesia akan memperoleh kompetensi, keahlian, keterampilan, kemampuan bahasa dan lain sebagainya.

“Tentu pekerja itu sendiri dengan diberikan apresiasi dan gaji yang tinggi. Kalau tidak ada data atau terdaftar di sistem kami maka siapa yang akan melindungi? Paling bisa kita lindungi kalau ada laporan. Jadi mereka harus berangkat secara resmi,” tukasnya.

Selain itu, sambungnya, sepanjang tahun dari 2020 tercatat 169 ribu pekerja migran Indonesia yang dikembalikan dengan berbagai alasan. “Ada yang habis kontrak karena lockdown, terlibat masalah hukum, bahkan karena ekonomi sosial di keluarganya,” tukasnya.

Selain itu, sepanjang tahun 2020 pihaknya sudah menangani 470 jenazah yang dipulangkan ke Indonesia. “Karena sakit atau korban kekerasan. Selain itu juga, ada 430 pekerja migran Indonesia yang sakit dan sudah kita rawat sampai sembuh,” tukasnya.

“Di tahun ini juga kami telah melakukan 9 kali menggrebek dan menyelamatkan 514 orang yang hampir akan diberangkatkan secara ilegal,” pungkasnya. (dra/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *