Kenali Penyakit Sinusitis dan Cara Penanganannya

doni
1 Okt 2025 22:10
3 menit membaca

SERANG – Hidung tersumbat, nyeri di wajah, hingga lendir tak kunjung reda merupakan gejala sinusitis yang sering kali membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Kondisi peradangan pada rongga sinus ini bukan hanya mengurangi kenyamanan, tapi juga bisa berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup.

Kabar baiknya, perkembangan teknologi kedokteran kini membuat penanganan sinusitis jauh lebih efektif dan nyaman.

Apa yang Menyebabkan Sinusitis?

Secara umum, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena sinusitis, di antaranya:

  1. Infeksi saluran pernapasan atas seperti flu atau pilek yang tidak kunjung sembuh.
  2. Alergi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan saluran hidung.
  3. Polip hidung, yaitu pertumbuhan jaringan kecil di dalam hidung yang menghalangi aliran udara.
  4. Kelainan anatomi hidung, misalnya septum yang bengkok (deviasi septum).
  5. Paparan polusi dan asap rokok, yang bisa memperburuk iritasi pada saluran pernapasan.

Menurut dr. Budhy Parmono, M.Kes, Sp.T.H.T.B.K.L, Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan, Bedah Kepala Leher di Bethsaida Hospital Serang, sinusitis bisa terjadi akibat berbagai faktor.

“Pada dasarnya, sinusitis muncul karena saluran di sekitar hidung tersumbat. Akibatnya lendir tidak bisa keluar dengan lancar, lalu menumpuk dan menimbulkan peradangan. Inilah yang membuat gejalanya terasa mengganggu, mulai dari hidung mampet, nyeri wajah, hingga sakit kepala,” jelasnya.

Penanganan Sinusitis

Pada tahap awal, pasien biasanya akan diberikan terapi obat-obatan seperti antibiotik (jika ada infeksi bakteri), semprot hidung kortikosteroid, atau antihistamin bila terdapat alergi. Irigasi hidung dengan larutan saline juga menjadi langkah sederhana yang efektif membersihkan rongga hidung.

Namun, untuk kasus yang tidak membaik dengan obat-obatan, kini tersedia pilihan tindakan medis minimal invasif.

“Salah satu prosedur yang banyak digunakan adalah Endoscopic Sinus Surgery (ESS). Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan kamera kecil melalui hidung untuk membuka saluran sinus yang tersumbat tanpa perlu sayatan di luar hidung. ESS membuat proses pembersihan lebih presisi, risiko lebih rendah, dan pasien umumnya dapat pulih lebih cepat,” tambah dr. Budhy.

Kapan harus ke Dokter? 

Masyarakat perlu mewaspadai bila sinusitis sering kambuh meski sudah diobati, atau muncul gejala yang makin berat seperti nyeri hebat, demam tinggi, bahkan gangguan penglihatan.

Pada kondisi tersebut, konsultasi dengan dokter THT menjadi langkah penting agar penanganan tepat dapat segera diberikan.

Bethsaida Hospital Serang hadir dengan layanan THT yang komprehensif, tim dokter berpengalaman, serta teknologi endoskopi modern untuk menangani berbagai kasus sinusitis secara efektif.

Salah satu prosedur yang sudah dapat dilakukan adalah Endoscopic Sinus Surgery (ESS), sebuah tindakan minimal invasif yang membantu membuka sumbatan sinus tanpa sayatan luar.

“Sebagai hospital yang terus berkembang, kami berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat, termasuk dalam penanganan sinusitis. Dengan pendekatan modern dan menyeluruh, kami ingin setiap pasien mendapatkan rasa aman, nyaman, dan kesembuhan yang optimal,” tutur dr. Tirtamulya, Direktur Bethsaida Hospital Serang. (*)