Hari Kebaya Nasional di Banten Meriah, Gubernur Andra Soni: Warisan Budaya Ini Harus Kita Jaga!

Atma (Lensametro.com)
27 Jul 2025 11:02
2 menit membaca

SERANG (Lensametro.com) – Peringatan Hari Kebaya Nasional Tingkat Provinsi Banten berlangsung semarak dan penuh makna. Dalam suasana santai namun sarat budaya, Gubernur Banten Andra Soni mengajak seluruh perempuan Banten untuk bangga mengenakan kebaya—simbol keanggunan, kekuatan, dan jati diri perempuan Indonesia.

Acara yang digelar di Gedung Negara Provinsi Banten, Jl Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang, Sabtu (26/7/2025), diawali dengan tarian nusantara yang dibawakan oleh anak-anak perempuan serta para ibu dari Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Provinsi Banten. Mereka tampil memesona dalam balutan kebaya khas, mempertegas bahwa tradisi masih hidup dan membumi.

Menurut Gubernur Andra Soni, Provinsi Banten memiliki kekayaan tradisi dan nilai budaya yang luar biasa. Ia meyakini, kegiatan semacam ini dapat memperkuat ekspresi perempuan Banten dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendorong peran aktif mereka dalam pembangunan, baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Saya juga mengajak seluruh masyarakat Banten khususnya generasi muda untuk mencintai dan bangga terhadap warisan budaya kita,” katanya.

Andra Soni pun menyampaikan apresiasi kepada PBI Banten yang terus mengangkat filosofi kebaya sebagai warisan luhur bangsa.

“Karena kebaya merupakan pakaian sarat makna bagi perempuan Indonesia khususnya perempuan Banten. Ia simbol identitas perempuan Indonesia yang anggun, kuat, berakar pada nilai-nilai luhur, sekaligus adaptif dalam menghadapi perubahan zaman,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, mengaku makin bangga mengenakan kebaya, baik dalam kegiatan formal maupun sehari-hari. Baginya, berkebaya bukan semata soal busana, melainkan perwujudan jati diri.

“Kebaya mengingatkan pada kekuatan perempuan Indonesia yang anggun, cerdas, dan berbudaya. Lewat Gerakan Perempuan Berkebaya ini, kita menunjukkan bahwa modernisasi tidak harus menghapus tradisi, tapi justru memperkuatnya,” pungkas Tinawati.

Ketua PBI Banten, Ina Suhud, turut mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Banten atas dukungan terhadap terselenggaranya peringatan Hari Kebaya Nasional.

“Ini merupakan kolaborasi yang baik, untuk kita sama-sama mengangkat nilai budaya perempuan,” katanya.

Ina juga menjelaskan bahwa PBI Banten adalah organisasi mandiri yang baru berdiri sekitar sembilan bulan. Tetapi berkat semangat tinggi dari para pengurus, eksistensinya kini mulai diakui pemerintah.

“Tapi kami punya semangat tinggi untuk mempromosikan budaya kebaya Indonesia, khususnya Provinsi Banten melalui kegiatan sederhana yang kami sebar melalui media sosial,” jelasnya. [LM]