Dihadiri Wapres Ke-13, Paripurna HUT ke-393 Diwarnai Insiden, Mahasiswa: Tangerang Belum Gemilang

doni
13 Okt 2025 13:54
2 menit membaca

“Tangerang belum gemilang,” teriak mahasiswa

RAPAT Paripurna HUT Ke-393 Kabupaten Tangerang, Senin (13/10/2025) diwarnai insiden protes dari mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang. Mereka ‘mengintrupsi’ pidato Bupati Tangerang Maesyal Rasyid. Mahasiswa langsung berteriak usai Maesyal menyampaikan tiga pantun.

“Tangerang belum gemilang,” teriak Endang Kurnia, Ketua GMNI Kabupaten Tangerang yang melakukan protes.

Dia membentangkan kertas bertuliskan “TUNJANGAN ELIT MENYELESAIKAN MASALAH RAKYAT SULIT”. Sementara di sudut lain, mahasiswi lainnya berteriak meminta Pemkab Tangerang turun tangan mengatasi masalah pencemaran lingkungan, terutama yang saat ini dialami warga Kampung Cengkok, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja.

Mahasiswi lainnya, meminta Pemkab Tangerang fokus menyelesaikan berbagai persoalan mulai dari kemiskinan, infrastruktur jalan yang mereka sebut rusak, dan meminta agar anggaran digunakan untuk kepentingan riil masyarakat.

Petugas keamanan langsung mengamankan aksi mahasiswa. Mahasiswa langsung ditarik dijauhkan dari areal ruang Sidang Paripurna. Seorang petugas sampai terjungkal saat mengamankan mahasiswi.

Situasi sempat terasa mencekam. Rapat Paripurna sempat terhenti. Namun dilanjutkan setelah mahasiswi berhasil dihalau hingga keluar Gedung DPRD.

Usai insiden itu, pengamanan diperketat. Jumlah petugas nampak bertambah. Akses untuk masyarakat menyaksikan berlangsungnya Rapat Paripurna dijaga. Tidak semua orang bisa memasukinya. Padahal sebelum insiden, akses terbuka untuk siapa saja karena memang Sidang Paripurna terbuka untuk umum.

Seorang perempuan pegawai Sekretariat DPRD menjaga pintu masuk bahkan menguncinya. Dia juga melarang wartawan mengambil gambar saat dia menutup lalu mengunci pintu.

Rapat Paripurna itu turut dihadiri Wakil Presiden RI Ke-13 Ma’ruf Amin, Bupati Tangerang 2013-2023 Ahmed Zaki Iskandar, perwakilan Pemprov Banten, dan sederet undangan lainnya.

Usai Paripurna, Maesyal Rasyid yang berjalan di belakang Ma’ruf Amin tidak melayani permintaan wawancara wartawan yang sudah berkumpul menunggu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Soma Atmaja juga enggan menganggapi. Dia juga menolak mengomentari tudingan pihak keamanan kecolongan. Soma hanya meminta agar semua pihak saling menghargai.

“Paripurna ini kan punya rakyat juga, kita saling menghargai saja,” ujarnya.