Lensametro.com — Air bersih adalah kebutuhan utama setiap rumah tangga. Namun, terkadang pelanggan PDAM (Perusahaan Umum Daerah Air Minum) mendapati air yang mengalir ke rumah memiliki aroma khas kaporit. Bagi sebagian orang, bau ini menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama ketika digunakan untuk minum, memasak, atau mandi.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengurangi bau kaporit di air rumah tangga agar tetap aman digunakan sehari-hari? Artikel ini akan memberikan panduan praktis, mulai dari solusi cepat hingga langkah jangka panjang yang bisa diterapkan.
Kaporit atau kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang digunakan PDAM untuk membunuh bakteri, virus, dan kuman berbahaya di dalam air. Dengan adanya kaporit, kualitas air tetap terjaga dan layak untuk dikonsumsi sesuai standar kesehatan.
Jadi, bau kaporit sebenarnya bukan tanda air yang kotor, melainkan indikasi bahwa air sudah melalui proses sterilisasi. Meski aman, tidak sedikit masyarakat yang ingin mengurangi baunya agar lebih nyaman digunakan.
Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mengurangi bau kaporit pada air:
Cara paling mudah adalah merebus air hingga mendidih selama 5–10 menit. Proses ini membantu menguapkan kandungan klorin sehingga bau kaporit berkurang. Metode ini cocok untuk air minum sehari-hari.
Aerator adalah alat yang membantu sirkulasi udara pada air. Dengan aliran udara yang konstan, bau kaporit dapat berkurang karena gas klorin lebih cepat menguap. Aerator biasanya dipasang di keran atau galon penyimpanan air.
Filter berbahan arang aktif dikenal efektif menyerap zat kimia penyebab bau, termasuk kaporit. Air yang melewati arang aktif biasanya terasa lebih segar dan tidak berbau menyengat.
Metode ini banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dalam jangka panjang.
Untuk mengurangi bau kaporit, pelanggan bisa memilih metode sesuai kebutuhan:
Dengan kombinasi kedua solusi ini, pelanggan dapat memperoleh kualitas air yang lebih nyaman tanpa mengurangi aspek keamanan.
Sebenarnya, kandungan kaporit di air PDAM masih dalam batas aman sesuai standar Kementerian Kesehatan. Bau yang muncul hanyalah efek dari sisa klorin yang bekerja sebagai desinfektan.
Namun, jika aromanya terlalu kuat hingga menimbulkan iritasi atau rasa tidak nyaman, sebaiknya segera laporkan ke pihak PDAM agar dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Mengurangi bau kaporit bukan berarti menolak manfaatnya. Justru dengan adanya desinfektan, air PDAM tetap terjamin kebersihannya. Pelanggan hanya perlu memastikan penggunaan air lebih bijak dengan cara:
Kebiasaan sederhana ini membantu menjaga kualitas air sebelum digunakan sehari-hari.
Selain menghadirkan air bersih, PERUMDAM (Perusahaan Umum Daerah Air Minum) Tirta Kerta Raharja juga menyediakan layanan digital melalui Aplikasi SIMPEL TKR. Aplikasi ini memudahkan pelanggan untuk:
Dengan aplikasi ini, pelanggan tidak hanya bisa mengelola pembayaran, tetapi juga lebih mudah melaporkan keluhan termasuk soal kualitas air.
Unduh aplikasi SIMPEL TKR di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan mengatur kebutuhan PDAM langsung dari smartphone Anda.
Bau kaporit pada air rumah tangga adalah hal yang wajar karena berfungsi menjaga kualitas air tetap aman. Namun, jika aromanya terasa mengganggu, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Rebus, diamkan, gunakan aerator, atau pasang filter arang aktif untuk mengurangi baunya.
Bedakan antara solusi jangka pendek (praktis untuk kebutuhan harian) dan jangka panjang (lebih konsisten untuk rumah tangga). Dengan langkah sederhana ini, air PDAM akan terasa lebih segar tanpa kehilangan manfaatnya.
Dan jangan lupa, untuk urusan pembayaran dan layanan air bersih, gunakan selalu Aplikasi SIMPEL TKR. Semua kebutuhan PDAM kini hadir dalam genggaman, lebih cepat, lebih mudah, dan lebih transparan. (SSP)