Kasus Bullying di Sekolah Masih Tinggi, Andra Soni Dorong Dindikbud Perkuat Peran TPPK di Sekolah

Redaksi Lensametro
14 Nov 2025 18:49
2 menit membaca

TANGSEL (Lensametro.com) – Pemerintah Provinsi Banten menegaskan langkah tegas dalam menekan kasus perundungan di sekolah. Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan bahwa persoalan bullying hanya dapat ditangani bila seluruh unsur pendidikan memiliki komitmen yang sama untuk bergerak bersama.

Andra Soni menuturkan, program pencegahan sebenarnya sudah berjalan. Tetapi tanpa dukungan penuh dari guru, siswa, serta orang tua, upaya tersebut tidak akan optimal.

“Sebenarnya kalau bicara tentang program sudah ada, namun ini harus ada komitmen dari guru, murid, dan orang tua untuk sama-sama kita bangun agar tidak terjadi di lingkungan sekolah,” ungkap Andra Soni kepada wartawan di Kota Tangerang Selatan, Kamis (13/11/2025).

Dia menjelaskan bahwa dirinya telah menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten untuk memperkuat pembinaan kepada seluruh kepala sekolah.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah makin efektif menjalankan tugasnya.

“Untuk melakukan pembinaan sekaligus juga memaksimalkan organisasi atau lembaga yang telah kita buat untuk permasalahan bullying di sekolah,” katanya.

Menurut Andra Soni, TPPK berperan penting dalam mendeteksi dini sekaligus mencegah terjadinya tindakan perundungan. Upaya tersebut dilakukan antara lain melalui pemberian pemahaman kepada siswa mengenai bahaya bullying.

“Seperti di sejumlah sekolah yang sudah membuat semacam pengawasan melalui CCTV dan sebagainya di tempat-tempat tertentu,” jelasnya.

Dia mengakui bahwa menghapus kasus bullying memerlukan proses panjang. Tetapi ia meyakini, sinergi seluruh elemen pendidikan dapat menekan angka perundungan dari waktu ke waktu.

“Kita harus bersama-sama mengupayakan dan memaksimalkan program anti-bullying,” jelasnya.

Dia menambahkan, tindakan perundungan membawa dampak negatif yang besar bagi korban dan lingkungan sekolah, termasuk kondisi psikologis siswa. Karena itu, gerakan setop bullying membutuhkan dukungan penuh dari seluruh pihak.

“Ini harus sama-sama kita sinergikan, agar tujuan sekolah didirikan adalah untuk mendidik, mencerdaskan, dan bagaimana anak-anak kita mendapatkan hak mereka,” pungkasnya.[LM]