Lensametro.com — Pagi itu, jam baru menunjukkan pukul 6.30, tetapi rumah sudah riuh dengan suara anak-anak yang mencari seragam, suami yang menanyakan kunci motor, dan wajan yang belum sempat dipanaskan. Kamu pasti pernah merasa hari baru saja dimulai, tetapi tenaga sudah seperti terkuras habis. Saya sering mendengar keluhan ini dari teman-teman ibu rumah tangga. Rasanya wajar, karena jadi ibu memang seperti punya seribu peran sekaligus.
Namun, ternyata ada kabar baik: energi ibu bisa terjaga bukan hanya dari istirahat panjang, tetapi juga dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang konsisten dilakukan. Mari kita bahas satu per satu.
Setiap ibu punya beban yang unik. Ada yang sibuk mengurus bayi, ada yang harus mengatur keuangan rumah, ada pula yang menjalani peran ganda sambil bekerja. Rutinitas ini jelas menguras tenaga fisik dan mental. Kalau tubuh tidak dipelihara dengan baik, kelelahan makin cepat datang. Karena itu, ibu perlu punya “amunisi kecil” agar stamina tetap terjaga sepanjang hari.
**
Setelah tidur semalaman, tubuh kehilangan cairan. Segelas air jernih di pagi hari seperti tombol refresh untuk sistem metabolisme. Ibu akan merasa lebih segar bahkan sebelum menyentuh secangkir kopi.
Kopi memang nikmat, tetapi tubuh butuh lebih dari sekadar kafein. Tambahkan protein seperti telur, karbohidrat sehat dari roti gandum, dan buah segar. Energi pun jadi lebih stabil sepanjang pagi.
Peregangan ringan atau jalan santai sebentar bisa membuat otot longgar dan sirkulasi darah lancar. Jangan tunggu punya satu jam penuh, cukup beberapa menit saja sudah membantu.
Kadang lelah bukan karena kurang tidur, melainkan karena napas yang pendek-pendek, tidak teratur. Coba tarik napas dalam-dalam lewat hidung, tahan sebentar, lalu embuskan pelan-pelan. Teknik breathing ini bisa menenangkan pikiran.
Me time enggak harus mahal. Bisa sesederhana menyeruput teh hangat sambil membaca buku Little Women atau mendengarkan musik favorit. Hati yang tenang otomatis bikin tubuh lebih bertenaga.
Setiap hari, tuliskan di buku kecil atau catatan ponsel. Sebuah ungkapan syukur sederhana, seperti “anak-anak hari ini tertawa lepas”, bisa memperbaiki suasana hati. Energi positif itu nyata.
Cahaya biru dari layar membuat otak sulit beristirahat. Biasakan menaruh ponsel minimal 30 menit sebelum tidur. Kualitas tidur meningkat, bangun pun lebih bugar.
Kalau ada kesempatan, manfaatkan power nap 15–20 menit. Jangan lebih lama, supaya setelah bangun kamu tidak malah pusing.
Energi bukan cuma soal fisik, tapi juga emosional. Senyum dan obrolan kecil dengan anak atau teman bisa jadi “charger” sederhana yang bikin hati ringan.
**
Kamu enggak harus langsung menerapkan semua kebiasaan ini sekaligus. Pilih satu atau dua yang paling mudah, lalu jalani dengan konsisten. Lama-lama, kebiasaan kecil ini akan terasa besar dampaknya. Percayalah, ibu yang penuh energi bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga yang kamu cintai. Jadi, mulai hari ini, kebiasaan mana yang mau kamu coba lebih dulu? [LM]