Usaha Produksi Tahu Haji Alex, 28 Tahun Bertahan dengan Berbagai Cobaan

doni
31 Mei 2025 13:50
2 menit membaca

KAB. TANGERANG-, Siapa yang tidak mengenal makanan jenis tahu. Penganan berbahan dasar kacang kedelai itu hampir setiap hari kita temukan. Di rumah-rumah makan, menu dari olahan tahu hampir selalu tersedia. Bersama pasangannya yaitu tempe, dapat dikatakan, tahu adalah makanan yang gemari masyarakat.

Sabtu, 31 Mei 2025, tim Lensametro.com berkunjung ke salah satu usaha produksi tahu di Kampung Pasir Kacapi, Desa Caringin, RT 04 RW 05, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Di tempat usaha tahu milik Haji Alex Sarnita itu, tim meliput kegiatan produksi tahu beserta duka dan dukanya.

“Usaha tahu ini kami sudah rintis selama 28 tahun,” kata Haji Alex, sambil menyuguhkan makanan tahu goreng yang dipotong dadu.

Haji Alex menuturkan, awal-awal merintis usaha produksi tahu, salam sehari bisa memproduksi hingga 500 kilogram kacang kedelai. Namun beberapa tahun terakhir, paling banyak dalam sehari memproduksi 150 kilogram.

Hal itu disebabkan terus merangkak naiknya harga bahan pokok yakni kacang kedelai. Menyikapi kenaikan harga bahan dasar itu, kata Haji Alex, langkah yang ia lakukan bukan menaikan harga jual. Melainkan memperkecil ukuran tahu. Sebab apabila menaikan harga jual, ada resiko kehilangan pelanggan.

“Sekitar 3 atau 4 bulan lalu, harga kacang kedelai Rp8 ribu per kilogram. Sekarang sudah Rp10 ribu. Naiknya lumayan,” ujar Haji Alex.

Di tempat yang sama, Hajjah Sarinah, istri Haji Alex, juga menyampaikan, saat ini usaha yang ia dan suaminya jalani hanya memproduksi sesuai order. Hal itu dilakukannya karena semakin bertambahnya orang yang membuka usaha produksi tahu.

“Kalau produksi banyak, bisa gak kejual, soalnya saingan nambah terus,” terang Hajjah Sarinah sambil menggoreng tahu jenis segitiga yang kemudian disuguhkan ke kami, padahal tahu goreng sebelumnya yang dipotong ukuran dadu belum habis.

Saat ditanya operasional usaha pada masa Pandemi Covid-19, Haji Alex menjelaskan usahanya tetap berjalan. Ini menjadi bukti bahwa usaha kerakyatan jenis ini dapat bertahan di saat jenis usaha lain bertumbangan.

“Waktu Corona usaha alhamdulilah tetap jalan. Meski penjualan agak susah karena kemana-mana kalau mau kirim pesanan atau pelanggan yang mau datang kadang kena razia masker,” ujar Haji Alex sambil terkekeh.

Dari usaha produksi tahu itu, Haji Alex dan istri bisa mempekerjakan 6 orang warga sekitar. Oleh karenanya, Haji Alex berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan usaha kerakyatan itu. Perhatian yang Haji Alex maksud bisa berupa bantuan modal atau bantuan memperluas pasar.

“Seharusnya ada kepedulian pemerintah, misalnya biar usahanya berkembang, kan bisa makin banyak yang kerja. Ya bantuannya bisa bantuan modal atau bantuan memperbanyak pasar,” tandas Haji Alex. (Dn).