KAB. TANGERANG-, SMAN 32 Kabupaten Tangerang masih digeruduk massa, Senin (14/7/2025) tepat hari pertama masuk sekolah. Tak ayal, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu.
Ramelan, salah satu wali murid mengaku anaknya terpaksa mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) lewat via zoom.
“Anak saya kan baru masuk. Sekarang MPLS via zoom karena sekolahnya tidak kondusif. Masih ada yang demo sejak Sabtu kemarin,” ujar Ramelan, warga Curug Wetan kepada Barayanews.com media jaringan SBN Group.
Kata Ramelan, sebagai orang tua dirinya menginginkan anaknya belajar dengan tenang. “Harusnya MPLS itu offline dong. Agar anak-anak bisa mengenal lingkungan dan saling mengenal antar siswa,” tukasnya.
Ia berharap, Gubernur Banten Andra Soni melalui dinas terkait bisa memberikan solusi agar kondusifitas terjamin.
“Harus ada win win solution dan kebijakan yang diputuskan,” tandasnya.
Sementara itu, massa aksi mendesak agar Kepala Sekolah (Kepsek) Sanaah dicopot dari Kepala SMAN 32 Kabupaten Tangerang karena dinilai enggan menampung warga sekitar saat penerimaan siswa baru atau SPMB 2025.
“Setiap warga negara atau penduduk berhak untuk dapat sekolah yang layak apalagi dekat dengan rumah, tapi tidak dipenuhi oleh panitia SPMB) SMAN 32,” ujar Rohim Matullah, Koordinator Aksi kepada awak media.
Perlu diketahui, aksi demontrasi di SMAN 32 ini merupakan aksi lanjutan dari aksi pada Sabtu (12/7/2025) kemarin lantaran tidak ada titik temu antara pendemo dan pihak sekolah. (Joe)