banner 970x250
banner 970x250

banner 970x250

Bupati Tangerang Usulkan 6 Proyek Infrastruktur Mendesak di Rakor Banten

Atma (Lensametro.com)
25 Agu 2025 18:53
3 menit membaca

SERANG (Lensametro.com) – Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menegaskan enam usulan prioritas pembangunan infrastruktur yang dinilai mendesak untuk segera ditangani di wilayahnya. Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum se-Banten yang digelar di Aula Pendopo Gubernur Banten, Senin (25/8/2025).

Rakor yang dipimpin Gubernur Banten Andra Soni dan dihadiri Ketua DPRD Provinsi Banten serta para bupati dan wali kota, menjadi forum penting untuk menyampaikan aspirasi, isu strategis, sekaligus usulan pembangunan infrastruktur di daerah masing-masing.

Bupati Maesyal menguraikan enam usulan prioritas, yakni penurapan Tanjung Burung (Pakuhaji), penurapan Pasir Ampo (Kresek), pembangunan Underpass Bitung, penanganan Situ Gelam (Pasar Kemis), penanganan longsor di Desa Karang Tengah (Pagedangan), serta normalisasi Kali Cirarab di Desa Kadu Jaya.

“Banyak lokasi yang sudah kami upayakan penanganannya dengan APBD Kabupaten, tetapi skalanya terlalu besar sehingga perlu dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat. Misalnya penurapan di Tanjung Burung dan Pasir Ampo, kalau tidak segera ditangani berpotensi menimbulkan kerusakan lebih luas dan membahayakan masyarakat,” tandasnya.

Terkait Situ Gelam di Kecamatan Pasar Kemis, Maesyal menjelaskan wilayah itu selalu tergenang setiap musim hujan. Pemkab Tangerang sudah menyiapkan solusi sementara dengan pompa air, tetapi untuk jangka panjang diperlukan relokasi serta pembangunan pintu air dan penurapan.

“Pompa air sudah kami sediakan, tetapi karena debit air yang sangat besar, kapasitasnya tidak mencukupi. Kami mohon agar ada intervensi program strategis dari pemerintah pusat maupun provinsi sehingga masalah Situ Gelam ini bisa diselesaikan secara menyeluruh,” imbuhnya.

Selain itu, ia menyoroti longsoran besar di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, dengan panjang sekitar 140 meter dan kedalaman hingga 40 meter. Kondisi tersebut dinilai berpotensi mengancam permukiman warga. Pemkab Tangerang telah menyiapkan rencana alokasi anggaran di APBD 2026, tetapi tetap memerlukan izin serta sinkronisasi dengan Kementerian PUPR.

Untuk Kali Cirarab di Desa Kadu Jaya, Bupati mengusulkan normalisasi sungai agar aliran air kembali lancar dan tidak memicu banjir di kawasan padat penduduk. Menurutnya, setiap usulan telah melalui kajian lapangan dan mencerminkan kebutuhan riil masyarakat.

“Pada prinsipnya, kami siap bersinergi. Kalau memang wewenang pusat, kami tetap siapkan alokasi sharing di daerah agar penanganannya bisa cepat. Karena bagi masyarakat, mereka tahunya ada bupati dan gubernur, sehingga kita semua harus hadir memberikan solusi,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Banten Andra Soni menekankan pentingnya sinergi dan komunikasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Ia menyebut kualitas infrastruktur di Banten sangat strategis karena berdampak langsung pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Forum ini adalah ruang bagi para bupati dan wali kota untuk menyampaikan isu-isu strategis di daerahnya. Banten adalah provinsi yang sangat strategis, sehingga kualitas infrastruktur di wilayah ini juga memengaruhi persepsi nasional bahkan internasional. Karena itu, mari kita manfaatkan forum ini untuk mencari solusi terbaik dan bersinergi,” ujar Gubernur.

Ia menambahkan, hasil Rakor ini akan menjadi bahan telaah lebih lanjut sebelum ditindaklanjuti secara teknis oleh OPD terkait bersama pemerintah pusat.

“Saya berharap koordinasi yang terbangun akan menghasilkan pembangunan infrastruktur yang benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Banten,” pungkasnya. [LM]